Lihat ke Halaman Asli

Kunang-kunang di Sore Hari

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12916556711781473541

Air mata ku menetes dilembaran kertas ini,  bukan karena sedih atau kecewa. Tapi ini adalah rasa keindahan mata yang tidak sengaja dipermainkan oleh angin dingin disore hari ini ketika aku sedang duduk diatas batu besar yang berdebu, yang selalu diam tanpa kata. Angin yang bertiup sepoi-sepoi ini menebarkan pesonanya ketika air mata ku gugur dan tak mampu menahan cucuran yang mengalir di wajahku. Tiba-tiba terdengar suara Azan Magrib mengelilingiku dari depan, belakang, samping kiri dan kanan.  pertandah bahwa pengumuman atau penyampaian pesan kepada seluruh Ummat Manusia, untuk menghadiri upacara Besar untuk meraih kemerdekaan di Akhirat nanti setelah kehidupan Dunia. Angin yang sedang memukul kertas-kertas ku ini, seakan pertanda bahwa lampu-lampu bagaikan kunang-kunang itu sedang menerangi jalan yang mau menggelap. Angin sedang membisik dengan suaranya yang khas ditelingaku '' haaah,,, dingin juga ya angin Mesir ini,,, jadi mengigil,,, hffffff,,,,, Burung-burung yang sedang menikmati suasana disore ini dengan ceria menyeberangi awan-awan yang kemerah-merahan itu, menuju tempat tinggalnya. Aduhai sayang, alangkahindahnya suasana disore hari ini. Mobil-mobil yang berjalan disore hari ini pun seakan menyebarkan senyuman indah. kunang-kunang jalan pun semakin menerangi dan menghiasi sore yang semakin gelap itu. pesawa masih kelihatan begitu jelas yang jauh disana, menikmati udara segar yang bisa ia rasakan. Dan kunang-kunang pun tersenyum dengan senyuman ceria. Langit mulai gelap dan komat dimesjidpun mulai dilafalkan. Pertanda bahwa Allah Tuhan semesta Alam sudah memanggil dan acara besar ini akan segera dimulai. Orang-orang pun mulai melaporkan diri dengan mengharapkan ridho Allah. Lagi-lagi, kaki ini tidak mau berjalan. terasa beku dan terjepit oleh pasir-pasir yang bebatuan. Hati kecil mulai gelisa, ingin segera melaporkan Diri kepada Allah Tuhan semesta Alam, dari apa-apa yang telah aku kerjakan disiang hari hingga seterusnya. jari-jari tangan ini pun sudah mulai kehilangan betah diatas lembaran kertas dan pena. Mata ini pun sudah malu melihat awan yang semakin gelap. Dan kunang-kunang yang semakin terang, serta sepoi angin yang sudah mulai mengancang ini, membagikan dingin semakin mengganas. langkah kaki ini mulai ku aktifkan,  selangkah demi selangkah tiba-tiba saja angin menamparku, tergetarlah tubuhku kedinginan. batu demi batu ku lewati,  bukit-bukit pasir yang kecil kulangkahi, hingga sampai ke jalan yang rapi. Mulut ini pun tertutup ketika mata sedang melotot karena kaget melihat orang-orang sudah selesai sholat mangrib di Mesjid. '',,, assalamu'alikum,,, aku memberi salam kepada ammu ( panggilan orang Mesir kepada yang paling tua ). tiba-tiba saja mulut ku pun ikut kaget dan memberi salam kepada ammu tadi... dan ''wa'alaikumsalam,,, ammu menjawab,,, '' hal shollaita ? ( apakah kamu sudah sholat? ) aku jawab '' Lammaa ( belum ) ammu pun pergi tanpa kata tambahan. Astagfirullah''    dalam hatiku berkata '' Mungkin aku kurang disiplin waktu ini, begitu juga dalam Sholat. sholat magrib sudah dimuali. ''ya Allah bagaimana ini ? ? ? ? aku terlambat . . . terlambat sholat bersama-sama( berjama'ah) di Mesjid... Tiba-tiba langsung aku lepaskan pena ini lalu pergi berwudhu, dan sholat lah akusebelum aku disholatkan ketika meninggal ( mati ) nanti.

'' Ya Allah terimalah Sholatku ini ''

Aku sholat sendiri, tiba-tiba masih ada juga seseorang yang masbuk ( terlambat) ia terlambat satu rakaat,,, dengan niat yang ihklas, kami sholat berjama'ah. aku pun menghiasi bacaan Surah Al-fatihah sesuai dengan suaraku yang pas-pasan.  Mebacakan kata-kata Allah yang sangat indah ini dengan teliti dan benar. kemudian kusambungkan lagi dengan surah Al-fiil ( Gajah), kemudian kulanjutkan lagi dengan surah Al-Ma'un ( barang-barang yang berguna) setelah membacakan Surah Al-fatihah yang kedua. hingga salam Setelah salam, yang masbuk tadi masih melanjutkan satu rakaat tadi. Hatiku belum memberikan Aba-aba kepada kaki, untuk meninggalkan mesjid ini. aku mesih menunggu orantadi menyelesaikan sholatnya dulu baru aku pulang kerumah. aku hanya ingin berjabat tangan sedikit dengannya sambil sama-sama salingmendo'akan smoga sholat kita ini diridhoi Allah sambil bershalawat kepada Nabi. hhhhhmff... setelah sholat, ternyata suasana pikiran dan hati ini terasa sedikit berbeda, terasa lebih cerah dan tenang. '' Allahmdulillah ya Allah ''.... :D




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline