Lihat ke Halaman Asli

Lebaran dengan Allah dan Sesama

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran adalah istilah yang dipakai oleh orang Indonesia untuk merayakan hari raya umat Islam (‘id al-fitri dan ‘id al-adha). Kalau dalam bahasa Arab kita sering mendengarnya dengan istilah “‘iid” berarti kembali atau menjadi, yang berasal dari akar kata ‘aada, ya’iidu, ‘iidan. Jadi lebaran yang dimaksud adalah bebas/bersih dari dosa-dosa dan kembali pada atau menjadi fitri/suci seperti bayi yang barusaja dilahirkan ke dunia.

Lebaran dari dosa-dosa berarti kita dapat menjadikan bulan ramadhan sebagai sarana latihan dalam membiasakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan sebagai wujud ibadah kepada Allah sedikit demi sedikit. Hasil dari pelatihan selama 1 bulan dapat kita lihat dari refleksi yang muncul setelah ramadhan, apa terdapat progres pada setiap amal perbuatan kita ataukah sebaliknya tidak ada progres sama sekali. Karena sebagai seorang manusia kita dijadikan oleh Allah sebagai makhluk yang terus berproses untuk menjadi baik dan bukan makhluk yang mendapat stampel baik tanpa adanya perjuangan.

Maka dalam kesempatan lebaran nan fitri ini, ku ucapkan selamat lebaran bagi mereka yang dapat menjalankan dan mengisi bulan ramadhan kemarin dengan segala aktifitas atau ibadah yang dapat menjadikan mereka termasuk pada golongan orang-orang yang bersih dan kembali pada ke kesucian di bulan-bulan setelah ramadhan. Artinya segala amalan ibadah yang dilakukan pada bulan ramadhan dapat menjadi refleki dan progres terhadap amal perbuatan yang dilakukan setelah berlalunya bulan ramadhan.

Namun beberapa hal di atas adalah sebatas hubungan kita dengan Allah SWT, lalu bagaimana hubungan kita dengan sesama manusia (orang tua, saudara, teman, tetangga, dan lain sebagainya). Hubungan dengan sesama manusia dapat kita perhatikan dengan budaya yang ada di Indonesia pada waktu hari lebaran, seperti ada istilah masyaro (bugis), salam-salaman (subang), ngelencer, dan lain sebagainya. Dalam moment tersebut, sesama kita saling bermaaf-maafan antara satu dengan yang lainnya.

Akhirnya, ku ucapkan “met lebaran” bagi saudara-saudara yang pada saat ini dapat menjaga hubungan baik dengan sang Khaliq dan dapat menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan memohon kepada Allah SWT semoga masing-masing dari kita kembali dan menjadi orang yang fitri. Amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline