Lihat ke Halaman Asli

Akhlis Purnomo

TERVERIFIKASI

Copywriter, editor, guru yoga

Studi: Makin Sukses Seorang Atlet, Semakin Dianggap Rupawan

Diperbarui: 4 Agustus 2024   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa atlet-atlet sering dianggap lebih rupawan daripada orang biasa? (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Olimpiade Paris 2024 yang sekarang berlangsung seperti biasa ditaburi dengan berita-berita soal perolehan medali. Tapi tak cuma itu, juga beredar banyak berita dan konten media sosial yang justru membahas komentar dan reaksi publik soal betapa rupawannya atlet-atlet top dunia ini saat berlaga. Kalau Anda jeli, tren konten seperti ini kerap muncul di tengah penyelenggaraan event Olimpiade.

Contohnya adalah atlet senam artistik China Zhang Boheng yang dikomentari oleh banyak gadis China dan juga penonton dari negara lain bahwa penampilannya sangat tampan dan menawan karena bisa tampil dengan tenang dan baik. Ditambah dengan gaya rambut yang mirip selebriti dan wajahnya yang fotogenik, Zhang makin dipuja.

Zhang Boheng. atlet senam artistik putra China, dianggap gadis-gadis China sebagai pemuda idaman. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Tak cuma itu, sejumlah atlet lainnya juga dianggap sangat rupawan sehingga pantas menjadi model profesional jika mereka tak lagi menjadi atlet nantinya. Media-media online juga memanfaatkan tren ini dengan membuat kumpulan profil atlet yang rupawan menurut jurnalis mereka seperti yang dibuat standard.co.uk ini: "Olympic Crushes: Our Paris 2024 Hot List".

Tren berita soal wajah dan penampilan fisik yang menarik dari para atlet ini bukannya tak beralasan karena ada sebuah studi ilmiah yang bisa menerangkan kenapa hal itu bisa terjadi.

Sebuah studi yang dilakukan di Cina menemukan hubungan antara kemampuan atletik dan daya tarik wajah. Penelitian ini diterbitkan di International Journal of Sport and Exercise Psychology dan melibatkan serangkaian eksperimen untuk menyelidiki hubungan tersebut.

Peneliti, dipimpin oleh Profesor Xianyou He dari South China Normal University, mengajukan hipotesis bahwa hubungan antara performa atletik dan daya tarik wajah mungkin dipengaruhi oleh jenis olahraga dan jenis kelamin atlet. Mereka melakukan empat eksperimen untuk menguji ide ini.

Eksperimen pertama melibatkan penilaian daya tarik wajah 240 atlet top dari berbagai cabang olahraga oleh 212 peserta muda. Hasilnya menunjukkan bahwa atlet yang lebih sukses cenderung dinilai lebih menarik, meskipun peserta tidak tahu identitas atau prestasi mereka.

Eksperimen kedua dan ketiga mengungkapkan bahwa hubungan antara daya tarik dan keberhasilan dalam olahraga bervariasi tergantung pada jenis kelamin dan cabang olahraga. Misalnya, dalam lari 100 meter, pria dengan wajah lebih menarik diharapkan mendapat peringkat lebih baik, sementara wanita dengan wajah lebih menarik diperkirakan mendapat skor lebih buruk. Untuk loncat indah 3 meter, baik atlet pria maupun wanita yang lebih menarik diharapkan mendapat peringkat lebih baik.

Eksperimen keempat menunjukkan bahwa peserta dapat membedakan antara atlet dari dua cabang olahraga berbeda (triathlon dan senam lantai) berdasarkan fitur wajah mereka. Ini menunjukkan adanya perbedaan karakteristik wajah yang signifikan antara atlet dari cabang olahraga yang berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline