KEBIASAAN mengetik di gawai selama berjam-jam tanpa diselingi istirahat menjadi pemicu banyak penyakit.
Salah satunya ialah Carpal Tunnel Syndrome (CTS), yang bisa didefinisikan sebagai kondisi yang ditandai dengan sensasi nyeri, kesemutan, atau mati rasa pada jari dan pergelangan tangan.
Kondisi ini terjadi akibat terjepitnya saraf median yang berada di dalam lorong karpal, yaitu lorong sempit di pergelangan tangan yang terbentuk dari jaringan penghubung antar tulang (ligamen) dan tulang pergelangan tangan (karpal).
Kenapa CTS bisa terjadi?
Menurut laman siloamhospital.com, penyebab utama CTS adalah peradangan atau pembengkakan jaringan di sekitar lorong karpal yang menekan saraf median.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda menderita CTS antara lain rheumatoid arthritis, cedera pergelangan tangan, riwayat keluarga dengan CTS, kehamilan, obesitas, pekerjaan yang melibatkan gerakan tangan berulang, serta kondisi medis tertentu seperti hipotiroidisme, diabetes, atau gagal ginjal.
Gejala CTS meliputi rasa nyeri, kesemutan, terbakar, atau mati rasa pada lengan, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari tangan (kecuali jari kelingking), sulitnya menggerakkan jari-jari tangan, pembengkakan, dan perubahan warna kulit tangan. Gejala dapat hilang timbul dan semakin memburuk pada malam hari.
Diagnosis CTS dapat dilakukan melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, teknik pencitraan seperti rontgen atau MRI, elektromiografi, dan tes darah.
Penanganan CTS meliputi modifikasi gaya hidup, obat-obatan antiinflamasi dan kortikosteroid, penggunaan wrist splint, serta operasi jika terdapat kerusakan saraf yang parah.
Pencegahan CTS dapat dilakukan dengan peregangan tangan secara teratur setiap beberapa jam sekali di sela waktu kerja,