Lihat ke Halaman Asli

Akhlis Purnomo

TERVERIFIKASI

Copywriter, editor, guru yoga

Mau Lebih Sukses dalam Hidup? Cobalah Lebih Narsisis!

Diperbarui: 5 Maret 2024   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang malu-malu bakal susah sukses. (Foto: Pexel.com)

SEBUAH video Tiktok dari Steven Bartlett menarik perhatian saya. Video tersebut membahas soal jawaban dari pertanyaan monumental: "Apakah mereka yang narcissists lebih sukses dalam kehidupan mereka?"


Di dunia yang didominasi nilai-nilai kapitalisme, ternyata hal itu ada benarnya. Sistem kapitalisme seolah memfasilitasi individu-individu narcissist untuk berkembang lebih pesat. Bak nyala api yang diguyur oleh bensin dan minyak tanah.


Lebih Sukses di Sekolah dan Kuliah?

Saya mencoba mengecek kebenaran pernyataan ini dan menemukan temuan sebuah studi yang bisa mengkonfirmasi. Studi yang dipublikasikan tahun 2018 oleh Queen's University Belfast ini menyimpulkan bahwa para remaja yang menderita narcissism bisa menunjukkan performa akademik yang cemerlang di sekolah. Anda bisa membaca studi lengkapnya di sini.

Dinyatakan lebih lanjut oleh ilmuwan dalam studi tersebut, narcissism sudah menggejala begitu luas di setiap lini kehidupan masyarakat modern saat ini.

Hanya saja, temuan ini tidak serta merta menyatakan bahwa seseorang yang menunjukkan sifat-sifat narsisis sudah pasti 100% menderita kelainan kepribadian alias NPD (narcissistic personality disorder) sebagaimana kita dengan mudah temui di media sosial.

Narsisisme yang bisa dikatakan normal atau subklinis ini memang memiliki beberapa gejala yang mirip dengan narsisisme klinis (yang digolongkan sebagai kelainan kepribadian), misalnya sifat sombong, rasa berhak memiliki sebuah keistimewaan/ diperlakukan istimewa, hasrat mendominasi apapun, dan superioritas.


Sisi Terang Narsisisme di Tempat Kerja

Jika Anda ingin menjadi individu yang tahan banting dan lebih tangguh di tempat kerja, narsisisme bisa menyelamatkan Anda. Itu karena narsisisme menurut peneliti bisa menaikkan level ketahanan mental saat berada di lingkungan yang keras dan kompetitif. Jika Anda tidak punya sedikit saja level narsisisme dalam diri Anda, Anda sudah pasti akan tergilas dan tersingkir dengan mudahnya.

Dalam konteks ini, peneliti kemudian mengajak kita untuk merenung dan berpikir mengenai narsisisme dan menolak untuk mencap narsisisme sebagai sifat positif atau negatif dalam diri seorang manusia. Mengapa? Karena narsisisme hanyalah sebuah mekanisme adaptasi para manusia agar bisa bertahan hidup dalam sebuah lingkungan yang sedemikian rupa. Jadi bisa dikatakan ia hanyalah respon terhadap rangsangan dari dunia luar. Bukan keinginan atau hasrat internal dalam diri setiap manusia.

Studi lain yang menunjukkan sisi terang narsisisme ialah penelitian ilmiah oleh University of Illinois at Urbana-Champaign yang dipublikasikan hasilnya pada tahun 2014. Anda bisa membaca temuan studi ini di sini.

Temuan tim peneliti dari lembaga pendidikan ini menerangkan bahwa dalam level moderat atau sedang, sifat narsisis justru bisa membantu seseorang menjadi seorang pemimpin yang sukses di lingkungan pekerjaannya.

Hanya saja, narsisisme bisa mulai menggerogoti kesuksesan tersebut jika si individu yang bersangkutan tak bisa mengendalikan sifat tersebut. Efektivitas kepemimpinannya di tempat kerja akan menurun seiring dengan makin menguatnya narsisisme dalam diri seorang pemimpin. 

Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah narsisisme memang bisa membuat lebih sukses atau tidak? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar. (*/)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline