Lihat ke Halaman Asli

Akhlis Purnomo

TERVERIFIKASI

Copywriter, editor, guru yoga

Risiko Kesehatan yang Mengintai Anda Para Penyuka Makanan Super Pedas

Diperbarui: 21 Desember 2023   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keranjingan makan pedas tak cuma memicu diare tapi meningkatkan risiko dementia atau kepikunan. (Foto: Pexels.com)

BEBERAPA waktu lalu di TikTok beredar sebuah konten soal wanita muda yang hobi makan seblak, bakso dan makanan apapun yang dibubuhi cabai agar rasa pedasnya melejit di atas kewajaran. 

Dia kemudian mengaku hobinya itu memicu penyakit yang namanya fistulai ani, sebuah kondisi saat terjadi luka di sekitar anus sehingga saat buang air besar, terjadi pendarahan dan rasa sakit yang luar biasa hebat. I

a sudah jalani operasi dua kali namun tak kunjung sembuh, demikian ia berbagi detail soal penderitaannya di TikTok. Kini ia kapok dan tobat dari kebiasaan makan pedas yang tidak wajar.

Terlepas dari benar tidaknya ada kaitan antara makan pedas yang berlebihan dengan munculnya penyakit fistula ani tersebut, ada satu akibat negatif juga yang bisa timbul jika kita terlalu sering makan makanan yang dibubuhi cabai dalam jumlah yang banyaknya melebihi normal.

Penurunan Fungsi Otak

Peringatan bagi Anda penyuka hidangan pedas hingga tak sanggup makan tanpa cabai setiap hari, sebuah studi selama 15 tahun terhadap 4582 orang dewasa Tiongkok yang berusia di atas 55 tahun menemukan bukti penurunan kognitif yang lebih cepat pada mereka yang secara konsisten mengonsumsi lebih dari 50 gram cabai setiap hari. 

Takaran 50 gram tersebut setara dengan 5,5 sendok makan bubuk cabai per hari.

Dikatakan oleh peneliti juga bahwa dampaknya bakal lebih hebat jika si penyuka makanan pedas memiliki berat badan rendah alias kurus.

Studi yang dipimpin oleh Dr. Zumin Shi dari Universitas Qatar menunjukkan bahwa mereka yang makan lebih dari 50 gram cabai per hari memiliki risiko hampir dua kali lipat mengalami demensia - penurunan ingatan dan kognisi yang buruk.

Demensia sendiri adalah kondisi kesehatan saat seseorang mengalami penurunan daya ingat dan cara berpikir yang berdampak ke berbagai aspek kehidupan dari gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.

Tipe penyakit demensia yang paling sering ditemukan adalah Alzheimer's dan demensia vaskular. Alzheimer's mengacu pada demensia yang berkaitan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak. Sementara itu, demensia vaskular yakni tipe demensia yang dipicu gangguan di pembuluh darah otak.

Cuma Cabai 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline