Lihat ke Halaman Asli

Akhlis Purnomo

TERVERIFIKASI

Copywriter, editor, guru yoga

Bagaimana PHK Massal Bisa Memicu Naiknya Kasus Bunuh Diri

Diperbarui: 19 Desember 2023   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Remaja perempuan menjadi kelompok yang rentan terkena dampak negatif PHK massal yang terjadi dalam masyarakat. (Foto: Wikimedia Commons)

KASUS bunuh diri di Indonesia makin meningkat. Dikutip dari IDNTimes, jumlah kasus bunuh diri yang tercatat mencapai 826 sepanjang tahun 2022. Jika dibandingkan dengan data tahun 2020 (sumber: inasp.id), angkanya naik.

Di saat bersamaan juga terjadi PHK massal di berbagai industri (sumber: CNBC Indonesia). Tercatat di tahun 2020, angka PHK memang melejit ke angka 386.877. Di tahun 2021, angka itu menurun menjadi 127.085.  Ini berdasarkan catatan Kemenaker dan cuma memasukkan para pekerja tetap. Angkanya bisa jauh lebih tinggi jika memasukkan juga jumlah pekerja kontrak yang dihentikan kontrak kerjanya.

Dan tak cuma para pekerja kerah biru di pabrik-pabrik yang kena PHK, tetapi juga pekerja kerah putih di industri teknologi yang selama ini dikenal memiliki rata-rata gaji yang spektakuler untuk ukuran kaum pekerja (sumber: Kompas.com).

Kaitan PHK Massal dan Kenaikan Jumlah Kasus Bunuh Diri

Kasus PHK massal yang melanda negara ini dan kasus bunuh diri yang makin banyak terjadi di sekitar kita ternyata memang ada hubungan eratnya.

Dilansir dari laman sciencedaily, sebuah studi ilmiah yang dilakukan peneliti bernama Anna Gassman-Pines yang menyorot kasus bunuh diri remaja dan PHK massal menemukan bahwa ketika 1 persen dari populasi pekerja suatu negara kehilangan pekerjaan, perilaku terkait bunuh diri meningkat sebesar 2 hingga 3 persen di antara remaja perempuan dan remaja kulit hitam pada tahun berikutnya.

Pada remaja perempuan, pikiran untuk bunuh diri dan rencana bunuh diri meningkat. Pada remaja kulit hitam, pikiran untuk bunuh diri, rencana bunuh diri, dan percobaan bunuh diri semuanya meningkat.

Dengan kata lain, PHK massal meningkatkan dorongan mengakhiri hidup pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara finansial dan sosial seperti mereka yang mengalami masalah keuangan, hidup di bawah garis kemiskinan, dan mengalami stigmatisasi negatif di tengah masyarakat.

Lebih Peduli Kelompok Underprivileged

Harus diakui bahwa kehilangan pekerjaan dapat menjadi kejutan yang tidak terduga bagi siapa saja, kata peneliti. Bahkan bagi mereka yang kena PHK massal secara langsung, trauma psikologisnya akan bertahan sampai 10 tahun (sumber: sciencedaily). Korban PHK lebih sulit mempercayai orang lain setelah itu.


Lebih lanjut dikatakan bahwa bunuh diri meningkat di kalangan orang dewasa ketika sebuah komunitas mengalami pemutusan hubungan kerja secara luas sebagaimana yang sedang masyarakat Indonesia alami. 

Studi ini membuktikan bahwa kelompok remaja juga terpengaruh secara signifikan meski mereka bukan kaum pekerja yang secara langsung terkena PHK massal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline