KITA mungkin sudah banyak mendengar berbagai manfaat kesehatan berpuasa. Terlepas dari aspek spiritualitasnya, berpuasa mampu membantu manusia menurunkan berat badan dan kadar lemak serta kolesterol dalam tubuh. Hal ini dimungkinkan karena asupan makanan menjadi lebih sedikit selama berpuasa. Tubuh menjadi memiliki kesempatan untuk memperbaiki kondisinya dalam keadaan perut kosong.
Berikut adalah sejumlah manfaat kesehatan puasa yang lain yang mungkin belum diketahui banyak orang dan penjelasan singkat dari persepektif sains.
Membuat Awet Muda dan Panjang Umur
Merasa wajah dan tubuh makin menua dengan cepat? Mungkin bukan suntikan botox atau operasi sedot lemak yang Anda butuhkan. Cukup berpuasa saja Anda bisa mendapatkan tubuh yang awet muda, tak cuma di permukaan kulit tapi juga sampai ke tingkatan sel.
Menurut penelitian dari University of Southern California (USC) tahun 2015, ditemukan bahwa berpuasa bisa membantu mengikis timbunan lemak perut dan membuat usia lebih panjang.
Penelitian ini mengharuskan tikus-tikus percobaan lab sebagai subjek penelitiannya menjalani diet yang mirip dengan puasa. Asupan kalori mereka diturunkan dan kemudian berbagai indikator kesehatan diukur.
Ditemukan bahwa kadar lemak perut tikus-tikus itu menurun usai berpuasa. Stem cells di beberapa organ tubuh tikus juga meningkat. Stem cells ialah sel-sel dalam tubuh yang bisa beregenerasi, memelihara dan mempertahankan jaringan tubuh. Terapi dan cangkok stem cells bahkan bisa mengobati sejumlah penyakit.
Karena pentingnya peran stem cells itulah, dilakukan penelitian yang hasilnya dipublikasikan tahun 2018 oleh Massachusetts Institute of Technology. Dinyatakan bahwa fungsi stem cells bisa dikembalikan seperti semula dengan hanya berpuasa selama 24 jam. Stem cells kemudian bisa kembali meregenerasi dirinya dan ini masih bisa terjadi di tubuh organisme yang tua.
Mencegah Penyakit-penyakit Degeneratif
Di tahun 2019, tim riset dari University of California - Irvine menemukan bahwa puasa memperbaiki irama sirkadian hati (liver) dan otot rangka. Metabolisme otot rangka dan liver seakan-akan disetel ulang dan dikalibrasi. Maka dari itu tak heran, kinerja otot dan liver malah makin baik pasca puasa.
Puasa dikatakan bisa memrogram ulang sejumlah respon seluler dalam tubuh mamalia (dalam percobaan ini tikus dilibatkan sebagai subjek karena masih dalam golongan mamalia),
Dalam penelitian, tikus-tikus yang berpuasa tercatat menunjukkan konsumsi oksigen, rasio pertukaran pernapasan dan pengeluaran energi yang lebih rendah.