Lihat ke Halaman Asli

Akhlis Purnomo

TERVERIFIKASI

Copywriter, editor, guru yoga

Kelor, Sehatkan dan Berdayakan Masyarakat Lombok Utara

Diperbarui: 6 Januari 2021   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelor bantu berdayakan ekonomi lokal lewat perempuan (foto: dok Mawar)

KELOR mungkin lebih kita kenal sebagai tumbuhan 'sakti'. Sejumlah kalangan percaya bahwa tanaman bernama latin Moringa oleifera ini bisa mengusir roh halus, melepas kesaktian, bahkan menangkal guna-guna sekaligus digunakan sebagai jimat. 

Saya sendiri harus mengakui jarang sekali mengkonsumsi kelor baik dalam bentuk sayur atau produk olahannya. Pertama, karena kelor belum sepopuler sayur mayur lain seperti bayam, kangkung, atau brokoli.

Kedua, kelor juga di sekitar saya lebih dikenal sebagai pohon penyejuk mata saja. Bukan tanaman pangan. Padahal kelor juga bisa diolah menjadi sayur yang tak kalah lezat dan bisa memberi gizi pada tubuh.

Kelor yang Ajaib dan Multiguna

Terlepas dari semua hal itu, 'kesaktian' kelor ini juga diakui dunia sains. American Chemical Society bahkan menahbiskannya sebagai 'tumbuhan ajaib' sebab bisa dipakai untuk menjernihkan air minum.

Dalam biji kelor, ternyata terkandung bahan alami yang bisa menjernihkan dan memurnikan air dengan cara yang murah meriah dan tanpa proses kimiawi yang rumit dan memberatkan planet.

Manfaat ini tidak bisa diremehkan apalagi kita tahu sebanyak lebih dari 1 miliar orang di dunia saat ini kekurangan air bersih untuk konsumsi sehari-hari seiring dengan pencemaran air yang terjadi secara marak akibat berbagai faktor terutama industrialisasi.

Media AS seperti Washington Post juga pernah mengangkat beragam manfaat kelor bagi manusia. Menurut Amy Quinton dari UC Davis, kelor adalah salah satu tumbuhan yang bisa membantu umat manusia bertahan hidup di tengah ancaman kelaparan akibat ledakan populasi (sumber: washingtonpost.com). Ia tahan kekeringan sehingga hemat air, tidak seperti tanaman pangan lain yang haus air. 

Satu manfaat kelor yang dijabarkannya di tulisan "Moringa, the Next Superfood?" tersebut ialah khasiat anti peradangan (anti inflamasi). Inflamasi ini bisa ditemui dalam tubuh penderita kanker, diabetes, kegemukan, dan malnutrisi.

Peneliti nutrisi dan biosains molekuler di UC Davis School of Veterinary Medicine Peter Havel mengemukakan bahwa mengkonsumsi kelor secara rutin bisa menunda risiko seseorang terkena diabetes hingga 10-15 tahun.

Temuan ini bisa menjadi harapan bagi banyak orang, mengingat diabetes juga sudah menjadi wabah tersendiri di seluruh dunia. Angkat tangan jika di lingkungan terdekat Anda ada orang yang sudah didiagnosis menderita diabetes.

Potensi Kelor di Lombok Utara

Dalam liburan singkat saya di Lombok di awal tahun 2021 ini, saya berkesempatan untuk mengenal manfaat lain kelor, yang ternyata banyak sekali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline