Lihat ke Halaman Asli

Ibu, dan Mimpiku

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu,

Dulu kau katakana padaku

Nak, semat mimpimu setinggi gemintang!”

Tapi, hari ini kau bilang

Nak, mimpimu terlalu mengawang!”

Ibu,

Kau kalungi aku dengan ribuan matahari

Kau selimuti aku dengan sayap malaikat

Lalu, mengapa sekarang

Kau lucuti aku, membuatku menggigil kedinginan

Ibu,

Aku hendak meneriaki mu

Ingin aku menyulutkan api itu

Tapi ternyata syurga tak pernah beranjak

Jauh dari telapak kakimu

Ibu,

Jika harus ku kubur mimpiku

Maka kubur pulalah jasadku

Apalah arti hidup bagiku

Jika mimpi pun harus seizinmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline