Seorang pelaku bunuh diri kebanyakan berada diusian labil ( 17- 30 th ). Biasanya anak bungsu atau seorang yang hidup sendiri. Sebab- sebab bunuh diri biasanya adalah putus cinta, tekanan ekonomi, kegagalan bisnis dsb. Data ini saya peroleh melalui penelitian pribadi setelah beberapa tahun mengamati para korban bunuh diri.
Namun jika kita amati dari para korban, kebanyakan memiliki identitas yang sama, yaitu orang yang sebelumnya mengalami krisis mental yang berkepanjangan atau seorang yang mengalami tekanan jiwa yang sangat berat yang tak mampu dihalaunya. Namun bagaimanapun para korban adalah orang- orang yang rapuh secara kejiwaan yang memilih jalan putus asa dalam menghadapi persoalan.
Nah, dari kesimpulan itu kita bisa mendeteksi lebih jauh bahwa peristiwa bunuh diri memiliki kronologi yang panjang sebelum hal itu terjadi. Diawali dari kerapuhan jiwa seseorang yang kemudian menyebabkan adanya krisis kebahagiaan.
Seorang yang berada diusia cukup dewasa , diatas 30 th biasa terlepas dari ancaman bunuh diri karena mereka lebih stabil dalam mengelola emosi . Intinya bunuh diri tak menjadi ancaman bagi orang- orang yang kuat jiwa dan mentalnya.
Dari kesimpulan itu kita patut mewaspadai bahwa kerapuhan jiwa adalah sebab utama terjadinya bunuh diri . Sebaiknya kita mengantisipasi jika ada gejala- gejala tersebut terjadi pada orang- orang disekeliling kita , seperti anak- anak atau saudara kita. Membiasakan hidup terbuka dan mengedepankan rasionalitas dapat membantu mengantisipasi terjadinya kemungkinan buruk tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H