Lihat ke Halaman Asli

Akhir Fahruddin

Occupational Health Nurse

Puisi | Kembali ke Titik Nol

Diperbarui: 13 Agustus 2019   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar | Diambil dari Muslimpos.com

Semilir angin pagi berhembus begitu cepat
Daun-daun tua terbang entah kemana
Kuatnya daya kian terasa
Saat kuingat ayah yang telah tiada

Sekian lama menapaki cinta
Tak terdengar lagi risaumu
Berharap berbayang ilusi
Tapi imajinasi bawaku padamu

Ayah...
Kini aku sendiri berjalan tanpa mu
Bergumam menafsirkan keindahan
Bergulat pada kehilangan
Belajar arti melepaskan

Ayah. . .
Ketika ingatan bawaku pada masa dulu itu
Saat jari jemarimu memelukku
Menyentuh, mempesona
Seiring irama gelombang pasang surut air laut

Ayah. ..
Aku masih diam sembari pikirkan kenangan
Sampai dapat kupahami bisikan hati
Menjadi diri sendiri
Menjadi yang diridhoi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline