Lihat ke Halaman Asli

Hanif Sofyan

TERVERIFIKASI

pegiat literasi

Menyiasati Bangunan Rumah agar Hemat Energi dan Selaras Alam

Diperbarui: 19 Januari 2023   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi rumah, eksterior rumah. (SHUTTERSTOCK/PUSPA MAWARNI168)

"Sesungguhnya kita telah lama menjadi penghuni "waktu", sementara rumah telah menjelma menjadi sekedar "ruang transit". Rumah kehilangan batas definitifnya dan menjadi sangat elastis. Kita punya ruang duduk di kafe-kafe berinternet, tidur di jalan-jalan dalam perjalanan pulang dan pergi ke kantor, menerima tamu di lobby-lobby hotel berbintang, makan malam di restoran-restoran yang berganti setiap kali." [Avianti Arman-Arsitektur yang Lain].

Rumahmu surgamu, apapun kondisinya, bentuk, kesederhanaan, akan menjadi surga jika penghuninya merasa nyaman, dan harmonis, apalagi fungsi rumah telah mengalami pergeseran.

Bayangan untuk memiliki rumah meskipun menjadi impian setiap orang, namun ketika sampai pada waktunya menjadi sebuah kebutuhan, ternyata mengkhawatirkan. 

sumber foto: kompas

Semakin lama, rumah, dan komponennya semakin melejit harganya. Sehingga keputusan untuk memulai membangun rumah juga penuh dengan banyak pertimbangan. Bahkan ada kalanya kita tak lagi melihat sisi estetis, namun lebih pada fungsinya. 

sumber foto-decorumah

Ketika memutuskan untuk membangun rumah, kami sempat menghadapi dilema. 

Pertama rencana itu terjadi begitu tiba-tiba karena pindah dari rumah dinas. Maka pilihan pertama, rumah yang akan dibuat berkejaran dengan waktu kepindahan dan dikondisikan untuk keadaan darurat.

Kedua, memilih rumah sewa untuk sementara, dan ketiga; membangun rumah impian meski harus dimulai dari bagian yang paling "minimalis".

Ketika merujuk pada referensi koleksi buku tentang rumah, kami kembali menghadapi dilema. Ternyata begitu banyak model bangunan rumah yang tersedia untuk dijadikan referensi.

Saat itu trend rumah minimalis sedang mewabah dan menjadi pilihan bagi banyak orang yang berkeinginan membangun rumah. Meskipun kita harus cermat. Di kemudian hari saya menyadari bahwa bangunan rumah berkonsep minimalis, tidak sepenuhnya sesuai dengan masalah iklim di Indonesia.

Penggunaan kanopi jendela yang hanya menutupi bagian kecil dari jendela karena pertimbangan faktor minimalis, menyebabkan saat turun hujan sebagian jendela mendapat curahan hujan dengan intensitas tinggi. Efeknya dalam beberapa waktu, cat pelapis jendela dengan cepat terkikis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline