Lihat ke Halaman Asli

Hanif Sofyan

TERVERIFIKASI

pegiat literasi

Presiden Soekarno Menjulukinya Sang Singa Betina

Diperbarui: 22 September 2022   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hops.ID

Bisa jadi tak banyak anak-anak sekarang yang tau, mengapa jalan penting  di Kuningan-Jaksel itu bernama HR Rasuna Said. Siapa Rasuna Said, dan apakah ia seorang pahlawan?. Apa jasanya untuk Indonesia?. 

Sewaktu masih bekerja di lembaga World Wide Fund for Nature, hampir setiap bulan wara-wiri, diseputaran Kuningan, Jakarta Selatan. Tentu saja bagi wasyarakat Jakarta tidak asing dengan nama Jalan HR Rasuna Said yang terletak di sepanjang Kuningan hingga Setiabudi itu.

hj-rasuna-said-png-6324043406b56a7b63353832.png

ilustrasigambar-rasuna said-ngopibareng.id

images-1-6321694a8804135e8966fa52.jpg

ilustrasi gambar-rasuna said-indonesiakaya

Padahal hari ini 14 September, adalah peringatan ke-112 tahun perempuan hebat yang bernama lengkap Hj. Rangkayo Rasuna Said itu. Google menjadikan Rasuna sebagai doodlenya . Gercep-nya dalam berpikir dan kekritisannya, membuat Rasuna kecil telah menjadi guru bagi rekan sekolahnya sendiri di SD Maninjau. 

Setelahnya ia melanjutkan ke Diniyah School di Padangpanjang  dan belajar ilmu agama di Pesantren Ar Rasyidiyah. Caranya berpikir yang kritis dalam isu-isu agama, bangsa, dan politik, Rasuna banyak di pengaruhi gurunya H Abdul Karim Amrullah, ayahanda HAMKA. 

Ketika tak banyak perempuan yang ingin menempuh pendidikan hingga tingkat lanjut. Rasuna justru memilih memajukan pendidikan para wanita.Rasuna Said ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI). Ia juga mendirikan Sekolah Thawalib di Padang, dan memimpin Kursus Putri dan Normal Kursus di Bukit Tinggi.

Berpikir kritis dan menulis adalah "senjata" perlawanannya yang penting dalam menyikapi zaman dan perubahannya.  Sejatinya, "menulis" bisa dimaknai perlawanan, kurang lebih begitulah seperti dituturkan Nazamuddin Basyah Said, menulis ternyata bisa menjadi senjata yang lebih ampuh dari senapan mesin. 

Tulisan menjadi catatan sejarah bagi generasi selanjutnya, sekalipun seringkali bersifat subjektif, tetapi pengaruhnya pada pembentukan opini masyarakat jauh lebih besar dari senjata dalam bentuk fisik dan segala indoktrinasi yang dipaksakan. Tulisan dapat menanamkan ideologi dan kecintaan pada sesuatu.

Rasuna adalah sedikit perempuan dimasanya yang memainkan pemikirannya lewat tulisan. Rasuna adalah perempuan kesembilan yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia dengan SK Presiden No 084/TK/Tahun 1974. Perempuan kelahiran Danau Maninjau, Sumatra Barat pada 14 September 1910, memang dikenal dengan pribadi yang kritis dan reformis. 

Ilustrasi-rasuna said-republika

Terhukum Speek Delict

Saat terjun dalam dunia politik, Rasuna dikenal dengan kemahirannya berpidato. Pidato kritiknya yang tajam menentang penindasan pemerintah Belanda ditahun 1932, membuatnya ditangkap dan dipenjara. Tapi sekeluar dari penjara, Rasuna Said justru menggembleng pemikirannya agar lebih tajam dan kritis dengan meneruskan pendidikan di Islamic College, pimpinan KH Mochtar Jahja dan Dr Kusuma Atmaja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline