Lihat ke Halaman Asli

Hanif Sofyan

TERVERIFIKASI

pegiat literasi

Kemana Kasus Sambo Akan Dibelokkan, Apakah Sembilan Fakta Ini Buktinya?

Diperbarui: 22 Agustus 2022   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar-rumitnya kasus sambo-kontenislam.com

Polemik soal kelanjutan kasus kematian Brigadir J, kelihatannya sudah masuk dalam pembahasan di tingkat atas. Apakah akan membuat kasus pembunuhan Brigadir J menjadi benderang, atau justru tenggelam menjadi kasus biasa?.

Penyidikan yang berlarut menciptakan banyak dugaan liar, dan munculnya fakta-fakta baru, yang  makin membuat kasus menjadi kabur atau dikaburkan. Semakin banyak temuan, semakin banyak kemungkinan kasusnya akan bergeser pada motif atau skenario yang berbeda dari apa yang diharapkan publik.

Apakah persoalan psikologis internal di tubuh Polri masih tetap menjadi ganjalan paling besar dalam penyelesaian kasus ini, sebagaimana sejak awal dinyatakan Kemenkumham Mahfud MD. Apakah pernyataan itu akan berubah menjadi hoaks?. 

Semakin jauh kasus ini bergulir dan disidik, semakin banyak fakta-fakta menjadi mentah. Terlepas soal kebenarannya, publik juga tak bisa meyakini sepenuhnya jika para penyidik yang bekerja---bisa tetap menjadi pihak yang independen.

grafis-kronologi-polisi-tembak-polisi-yang-menewaskan-brigadir-nopryansah-yosua-hutabarat-63037f16a1aeea333f592cb2.jpg

ilustrasi gambar-grafis kasus sambo-tribun jateng

Asimilasi kasus

Publik tak bisa berharap banyak kasus ini bisa terselesaikan dengan adil, berdampak pada aksi "bersih-bersih" dalam institusi Polri, atau aksi formal polri yang secara mengejutkan melakukan sapu bersih perjudian belakangan ini.

Tentu saja harus diapresiasi, daripada tidak ada aksi sama sekali. Semoga bukan sekedar pengalih isu, atau untuk menggiring opini publik melalui  gebrakan formal seperti  biasa dilakukan dalam pemberantasan maksiat dan minuman alkohol saat Ramadhan.

Kasus sudah mengalami asimilasi, berubah menjadi pilihan skenario yang  dianggap paling masuk akal, win-win solution,  menjaga transformasi Polri agar tak kedodoran. Itulah substansi pentingnya.

Publik tetap berpikir positif, kasus harus dibongkar se-transparan mungkin, tanpa pandang bulu---seperti pernyataan Presiden Jokowi, yang berkali-kali meminta agar kasus dibuka seadil-adilnya dan siapapun yang bersalah harus diseret ke depan hukum.

Tapi apakah Presiden tetap akan bersikeras, jika katakanlah Kompolnas sebagai penasehat presiden dalam bidang kepolisian, menyampaikan argumentasi-argumentasi sensitif terkait, mengapa kasus harus begitu hati-hati dituntaskan karena menyangkut nama besar Polri dan kepercayaan publik yang akan berubah 180 derajat.

Apalagi jika kemudian terbukti banyak petinggi Polri ternyata memiliki catatan buruk yang kurang lebih sama dengan apa yang dilakukan Sambo, namun selama ini tersimpan rapat dan rapi sebagai bagian dari Code of silence-Kode senyap Polri, dan kasus Sambo adalah kunci pembuka "kotak pandora"nya. 

Ketika dibuka secara transparan, maka hancur dan babak belurlah seluruh institusi Polri dibuatnya. Sehingga harus dipikirkan cara bijak mensiasati semua kemungkinan buruk yang dapat menjadi preseden, bukan sekedar membongkat kasus unsich.

3646706088-63038090a1aeea36cc4db8c4.jpg

ilustrasi gambar-kasus sambo-pikiran rakyat

Sembilan Dugaan Fakta Penuh Teka-Teki

Pertama; Dugaan temuan uang sebanyak 900 miliar di rumah Kadiv propam non aktif, Irjen Ferdi Sambo di Jl.Bangka XI A No.7, yang viral dimedia sosial.

Meskipun ini dapat menjadi kunci kasus pembunuhan Brigadir J oleh FS, namun temuan ini bersangkut paut sangat kompleks dengan keseluruhan riwayat polri dalam penanganan banyak kasus kejahatan yang telah dilakukan, terutama oleh Tim Satgasus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline