Lihat ke Halaman Asli

Hanif Sofyan

TERVERIFIKASI

pegiat literasi

4 Terduga Pengeroyok Ade Armando Dan Demo Top Up Presiden 3 Periode

Diperbarui: 14 April 2022   01:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

news.detik.com

Agenda aksi demo kolosal penolakan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode, berlangsung  di beberapa daerah, termasuk di depan Gedung Parlemen Senayan pada 11 April 2022. Ada empat tuntutannya, salah satunya agar para wakil rakyat tidak mengubah konstitusi, karena akan membuka jalan pada agenda politik lain.

Demo dan Penyusup Anarkis

Aksi unjuk rasa besar-besaran mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia di depan Gedung DPR/MPR RI dinodai penganiayaan terhadap Ade Armando, dosen UI dan aktivis kebinekaan. 

Apalagi aksi kekerasan itu mengatasnamakan agama, sebagaimana terekam dari video tindak anarkis yang beredar, sehingga  dinilai merusak wajah Islam Indonesia yang toleran.

Keberadaan Armando sendiri, bukan sebagai peserta demo, namun hanya sebagai pemantau, dan menyatakan dukungan kepada aksi mahasiswa. Ia menolak perpanjangan masa jabatan presiden, karena pemerintah, KPU, dan DPR telah sepakat pemungutan suara dilakukan pada 14 Februari 2024.

Mahasiswa dalam aksi demo akbar itu, diketahui menyuarakan empat tuntutan.

Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat mau menyampaikan aspirasi mereka, bukan kepentingan politik sepihak partai yang mengambil keuntungan politik.

Kedua; mendesak dan menuntut wakil rakyat mendukung rangkaian aksi massa di berbagai daerah yang telah dilakukan sejak tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk komitmen pada konstitusi negara dengan melakukan amandemen, dan menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan presiden 3 periode.

Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat menyampaikan hasil kajian dan 18 aspirasi mahasiswa untuk presiden yang belum direspon.

Armando yang juga pegiat media sosial dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) yang bergabung dalam barisan pendemo, mengenakan kaos hitam bertulisan "Pergerakan Indonesia Untuk Semua". 

Ia mengalami kekerasan dari para pelaku yang diduga penyusup, bukan dari kalangan mahasiswa. Luka-lukanya cukup serius di bagian wajah, bahkan ditelanjangi dan hanya memakai kaos dan celana dalam.

Motif pelaku belum diketahui, namun pihak kepolisian telah mengantongi data para pelaku berdasarkan hasil tangkapan rekaman video yang beredar selama demo berlangsung, dan segera melakukan proses penangkapan.

Rilis tangkapan wajah para pelaku telah tesebar di berbagai media. Empat pelaku yang wajahnya teridentifikasi adalah Abdul Latip, Try Setia Budi Purwanto, Ade Purnama dan Dhia Ul Haq.

ade-armando-3-169-6254e48a92cb5a5f7c4846d2.jpeg

ade-armando-2-169-6254e4a592cb5a7654676a12.jpeg

ade-armando-1-169-6254e4b2bb4486307e48f112.jpeg

Kronologis peristiwanya sendiri terjadi ketika Armando sedang diwawancarai awak media, namun kemudian muncul massa yang mengenali Armando, dan meneriaki dengan hujatan kebencian yang memicu massa lain yang terprovokasi menyerangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline