Lihat ke Halaman Asli

Hanif Sofyan

TERVERIFIKASI

pegiat literasi

"Swing Vote", Kaum Rebahan yang Bisa Bikin Perubahan

Diperbarui: 18 Februari 2022   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

identitas unhas

image-1578848323-5e1b504351286-620eb7e4bb44860e695a8ed3.jpg

brilio.net

Bagaimana jika sebuah vote dari seorang swing voter menjadi rebutan dari dua kandidat presiden, karena kedua skor mereka sama persis dan hanya butuh "satu" pemilih untuk memenangkannya?. Sebuah realitas yang absurd, namun bisa saja terjadi di dunia nyata. Faktanya ini hanya sebuah bagian dari adegan skenario film, berjudul "Swing Vote" (2008).

9311672-20200218021910kaskus-id-61ff7427b4616e0b106e2093.png

Swing vote-adalah kategori pemilih rasional yang masih mengambang dalam menentukan pilihannya, sehingga bisa mengubah pilihannya sesuai dengan minat, ide, atau gagasan tertentu, adalah sebuah fenomena menarik dalam politik pemilu kita.

Apalagi kepastian pemilu 2024, sudah diputuskan pada tanggal 14 Februari. Sebuah kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Valentine Day, hari para muda milenial. Lantas apa hubungannya dengan para milenial, Gen Z?.

Data berbicara, bahwa di tahun 2024, diperkirakan anak muda yang sudah boleh ber-pemilu akan naik hingga 60 persen dari angka prediksi daftar pemilih tetap (DPT) pemilu serentak di tahun 2019. Faktanya, pemilih berusia 20 tahun mencapai 17.501.278 orang, sedangkan yang berusia 21-30 tahun sebesar 42.843.792 orang. 

Mereka akan menjadi primadona baru yang potensial menjadi penyumbang suara para konstituen politik. Sekaligus juga tantangan tersendiri, karena para "kaum rebahan" itu adalah para voter yang gampang terpicu oleh isu (issue-driven).

Apa pun yang tengah viral di internet bisa dijadikan bahan diskusi bagi generasi milenial. Kecenderungan itu menyebabkan mereka dengan mudah berubah atau merubah pilihan, seiring dengan trend yang menguat.

Maka tiga hal menjadi kunci utama "mengendalikan" mereka; ketika kita menguasai teknologi, data, jaringan. Trend dapat diciptakan dengan penguasaan ketiga aspek itu, sehingga persepsi dapat di bentuk, dan para swing voter bisa "diarahkan".

115232449-epa-tv064189783-6203ceb7bb448664a121b803.jpg

bbc

Absurdnya Swing Vote dalam film

Bisa jadi kehadiran film berlatar belakang pemilu di Amrik ini, sebuah sindiran satir kepada para kandidat presiden yang sedang bertarung. Bahwa, bisa saja sebuah suara dari seorang swing voter, Bernama Bud (Kevin Costner ) mempengaruhi sebuah kemenangan seorang kandidat presiden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline