klikdokter
Anak-anak bertubuh kurus kering , stunting dan wasting (penurunan berat badan yang drastis) di posyandu-posyandu di Indonesia, menunjukkan fakta stunting masih menjadi ganjalan kita mempersiapkan generasi kuat.
Stunting tidak bisa dianggap remeh karena bukan hanya soal kekurangan gizinya, tapi juga gangguan pada pertumbuhan otaknya. Ini fakta paling fatal dari stunting.
Stunting dipahami secara sederhana sebagai kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi.
Salah paham tentang Stunting, dan Makanan Bergizi
Sebenarnya kita merasa aneh juga, jika Indonesia yang gemah ripah loh jinawi, mengapa bisa tinggi kasus stuntingnya. Sebagai negara agraris, kebutuhan pangan seharusnya sudah terpenuhi tanpa harus impor. Berbeda dengan negara-negara dengan lahan pertanian terbatas.
Seperti lagu Koes Plus, "Tanah kita, tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Umbi-umbian juga punya kandungan gizi, protein dan vitamin yang tinggi dan mudah tumbuh di negeri kita, bahkan menjadi salah satu makanan pokok.
Lantas mengapa stunting tinggi kasusnya?. Apakah karena sekedar kurang jumlah asupan makanan?.
Jangan salah, stunting pada anak atau pertumbuhan tidak maksimal akibat gizi buruk, tidak hanya terjadi pada keluarga miskin. Anak yang dibesarkan berkecukupan pun tak bebas risiko. Alasannya cukup logis, asupan gizi tidak sampai kepada anak, salah satunya karena kurangnya perhatian orang tua.