bisnis.com
Awalnya saya pikir menulis terlalu kritis bisa kena batu sandungan. Tapi melihat begitu banyak sisi gelap dalam kehidupan para pekerja di Transjakarta alias busway, membuat saya memutuskan untuk meneruskan niatan itu.
Maka pada tanggal 16 Desember 2021, saya memutuskan untuk mulai "narik" busway sebagai kendaraan dalam muatan artikel saya; yang masuk dalam Tren Pekan Ini; artikelnya bisa dibaca disini.
Opini itu ternyata menjadi viral dengan 30.000 lebih pembaca. Sebuah kebetulan yang luar biasa, karena kejadian viralnya opini itu , bertepatan dengan jelang ulang tahun saya di tanggal cantik, 21.12.2021 hari ini. Sehingga saya bersyukur dengan berkah itu dan saya anggap ini sebuah "kado" dari Tuhan yang memberi pelajaran dan hikmah.
Dalam opini itu, saya menuliskan apa saja fakta yang ditemukan dan menuangkannya dalam paragraf-paragraf sedikit panjang. Berharap isu ini akan menjadi perhatian banyak orang, sehingga setiap orang peduli dengan nasib mereka. Semuanya tentang "sisi gelap" busway, sebagai sebuah perusahaan plat merah, milik Pemerintah.
Tentu ulasan ini dimaksudkan agar, suara yang jauh ini bisa didengar dan bisa menjadi masukan bagi perbaikan masa depan tata kelola busway. Tanpa tendensi apapun, tetapi jika dimaknai sebagai sebuah kritikan, saya pikir selama itu membangun tentu menjadi sebuah kebaikan bagi saya.
Pada hari pertama saya "narik" busway, awalnya pada jam-jam pertama, hanya ditumpangi (dibaca) oleh ratusan orang. Memasuki jam kedua ada 4.000 pembaca menyusul, dan selanjutnya penumpang semakin membludak hingga, 10.000, melompat dalam beberapa jam menjadi 20.000, dan menjelang sore jumlah pembacanya menjadi 30.000. Hingga malam hari di tanggal yang sama, "penumpang" busway sudah mencapai 30.956 pembaca.
Tentu saja saya merasa shock dan gembira sekaligus, setelah perjalanan panjang menulis di kompasiana, opini saya mendapat respon positif dari seluruh pembaca kompasiana dan siapapun yang berada dalam jangkauan artikel tersebut. Meskipun keinginan menulis lebih sebagai wujud curhat dan passion.
Terutama di halaman depan Tren Pekan Ini, dan dihalaman pertama Google Platform. Sehingga memungkinkan para pembaca dapat mengakses opini itu sebagai bahan bacaan, syukur jika bisa memberi manfaat.