Sebenarnya anak saya minta cerita sambungan kancil dan timun pak tani. Saya tawarkan cerita kancil dan harimau, dia bilang males, ceritanya mudah ketebak. Pastilah si kancil yang menang, katanya. Padahal karena ia sering mendengarnya. Jadi saya provokasi dengan cerita cicak versus buaya.
Ternyata cerpol alias cerita politik itu jadi menarik perhatiannya, padahal jelas-jelas tak bercerita sedikitpun tentang binatang-itu bukan fabel tapi cerpol, karena buayanya adalah pejabat berkuasa dan punya super power dan lawannya, cicak adalah pejabat yang meskipun punya wewenang dan kuasa, tapi justru "dikecilkan".
"Begini saja, bagaimana kalau harimaunya kali ini di ganti dengan Hyena aja", untuk membuktikan kalau si kancil tetaplah yang paling cerdik.
Karena menurut penelitian, hewan terpintar di muka bumi adalah Hyena. Dr. Sarah Benson-Amram dari University of St Andrews mengatakan bahwa Hyena adalah hewan terpintar karena binatang tersebut dapat mengatasi masalah secara naluri dan juga dapat 'berhitung. Bagaimaan jika ketemu kancil-pelanduk cerdik dari Indonesia?. Jadi , begini ceritanya.
Kancil dan Hyena Berebut Seruling Ajaib
Seperti biasa, di pagi minggu cerah, kancil riang berlari kesana-kemari, sesekali melompat sambil bersenandung, naik-naik ke puncak gunung. Tapi gunungnya tidak tinggi-tinggi sekali. Sampailah si kancil di pinggiran hutan bambu, tapi tak disangka ia kepergok dengan Hyena, padahal biasanya harimau yang mangkal di hutan bambu. (mungkin karena judul ceritanya diganti, jadi pemeran harimau juga sementara diganti).
"Hey!, berhenti!", kata hyena lantang. si kancil yang sudah melihat hyena, tapi tak bisa kabur lagi, jadi sudah bersiap, tidak kaget dan langsung nyeletuk meskipun dengan agak sedikit ngeri dan takut, "Kenapa?. Memangnya ada lampu merah!", kata si kancil sok berani.
"Kamu harus setor sesuatu, atau kamu aku makan", kata hyena dengan suara kasar mengancam. Si kancil yang cerdik, langsung bilang, "saya kesini karena perintah Raja Sulaiman", dengan santai. "Saya diperintahkan menjaga serulingnya yang ada di hutan bambu".
Tiba-tiba rumpun bambu itu bergesek karena ditiup angin yang berhembus agak kencang, dan mengeluarkan suara derit yang indah, dan hyena terkesima. "Suara indah apa itu?". "itulah seruling ajaib Raja Sulaiman itu", kata si kancil merasa tertolong dengan suara derit bambu itu.
"Seruling Ajaib Raja Sulaiman?, perasaan nggak pernah dengar, tapi kenapa kamu yang dapat perintah istimewa itu?." Tanya si hyena heran. "Perintah ya perintah, siapa yang ditunjuk bisa jadi karena dianggap hewan paling beruntung dan penting". Kata si kancil mengompori si hyena. Lantas, hyena kemudian berpikir, sebagai hewan cerdas, kenapa bukan justru dirinya yang ditunjuk.