Lihat ke Halaman Asli

Hanif Sofyan

TERVERIFIKASI

pegiat literasi

A Thousand Miles Away; 1# Anak-anak yang Kaku Di Pohon

Diperbarui: 4 November 2021   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.winnetnews.com


Mereka yang nakal akan tertinggal di pohon sampai nenek memerintahkan turun.

Cerita ini seperti misteri buat kami. Di belakang rumahku yang berbatas dengan tembok rumah Haji Rohmat dan toko grosir telur ada sebuah kandang kerbau besar, yang disampingnya ditumbuhi banyak pohon buah, diantaranya buah sawo. 

Pemillik rumah itu adalah orang kaya ditempatku, tapi itu dulu, ketika masih ada beberapa toko yang disewakannya kepada para etnis cina pengusaha di daerah Kusuma dan Kolopaking. Kemudian karena untuk berobat, dijual beberapa tokonya.Pemiliknya seorang nenek, dia sebenarnya baik menurutku, karena ibuku beberapa kali main kesana dengan mengajakku dan kami disambut baik, sambil berbasa-basi, karena nenek itu selalu mengumpulkan kayu dan menjerang air, dirumahnya yang suram dan gelap. 

Menurut cerita yang tak jelas beredar dari mana, nenek itu bukan nenek sembarangan, anak-anak ada yang menyangka sebagai nenek sihir, apalagi rumahnya selain besar juga gelap dan kelam tanpa lampu kecuali hanya nyala api tungku kayu di dapurnya yang seperti tak pernah berhenti menyala.

Belakang rumah dipenuhi dengan kumpulan kayu bakar yang diperolehnya dari kebun disekitar belakang rumahnya, disana juga ada kolam besar (aku pernah mendapatkan ikan super besar nanti aku akan ceritakan tersendiri).

Di samping kolam itu konon pernah ada anak-anak yang berusaha mencuri buah sawonya. Waktu anak-anak naik, tak ada kejadian apa-apa, begitu juga waktu mereka mulai makan buah sawo. Tapi menurut cerita, waktu mereka mau turun dari pohon, barulah badan mereka tiba-tiba lengket. Mereka merasa seperti tersesat dan teriakan mereka tak bisa didengar dan mereka tak bisa lepas dari pohon sawo kecuali kalau si nenek tadi yang meminta mereka turun. 

Gara-gara kisah itu mendekati pohon saja kami takut, apalagi mengambil buahnya. Apalagi kalau sampai terlihat nenek itu melintas, kami akan pontang-panting berlarian menghindari "sihirnya". Padahal kata orang pintar nenek itu hanya mendoakan agar pohon dan buah itu dijaga dari para pencuri karena nenek itu sudah tua, pikun dan tak berdaya melawan, itu saja, tak pakai sihir dan jin.

Kisah anak-anak yang dikutuk itu menjadi pelajaran bagi kami semua agar tak pernah mencuri, lebih baik memintanya, karena nenek itu mau memberikan berapapun banyaknya sawo yang kita mau, jika memintanya baik-baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline