Isu yang selalu diusung oleh Wahaby adalah isu tauhid, yang orientasinya berujung pada maindset takfiriyy (mengkafirkan sesama muslim).
Dengan isu tauhid, mereka memperalat istilah bid'ah. Dengan simbol bid'ah mereka berusaha membendung semangat juang ummat islam yang biasa kita temui pada perayaan-perayaan maulid. Karena bicara soal perayaan maulid, bukan hanya bicara soal kecintaan kita kepada Habibana Muhammad shollallohu -'alaihi wa sallam-, tapi juga bagaimana kita bisa membangkitkan kembali spirit keislaman kita melalui semangat perjuangan Nabi dan para SahabatNya. Dan hal ini dapat kita temui dalam redaksi-redaksi klasik seperti Maulid Al-barzanjiyy, burdah, Maulid Al-diba'i, simthudduror dllnya.
Dengan moto syirik mereka berusaha meratakan semua situs-situs sejarah islam dengan tanah, menggali makam-makam kekasih Alloh, melenyapkan tradisi-tradisi islam nusantara dan tradisi-tradisi islam berideologi Ahlissunnah wa al-jama'ah, bahkan lebih keji lagi, mereka sampai hati membunuh para 'ulama-'ulama Ahlissunnah wal jama'ah di kota Najd (Makkah-Madinah).
Secara general dan substansial misi dan visi mereka adalah membuat kita semua "TERSESAT DI RUMAH KITA SENDIRI".
Membuat kita semakin jauh dan bodoh akan islam itu sendiri.
Karena kalau kita telusuri mata rantai berdirinya wahaby itu sendiri, kita akan sampai pada titik sejarah yang melatar-belakangi runtuhnya turki ottoman, dimana sutradara utamanya dari skenario itu semua adalah Yahudi (Freemason).
(وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ) [Surat Al-Baqara : 120]
Janganlah kamu menyusahkan dirimu demi memuaskan para pembangkang dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi rela.
Sungguh mereka itu tidak akan merelakanmu sehingga kamu mau menjadi pengikut agama yang dalam pandangan mereka itu berisi petunjuk. Katakan kepada mereka, "Tidak ada yang lebih benar daripada petunjuk yang diturunkan Allah dalam Islam." Barangsiapa tergoda untuk mengikuti kehendak hawa nafsu mereka setelah mengetahui kebenaran yang Kami turunkan kepadamu, maka sungguh mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong dari azab neraka selain Allah.
QS. Al-Baqarah[2]:120