Lihat ke Halaman Asli

Tersiksa Asa

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tau ini rasa
aku tau ini cinta
tapi aku tau akan membelah makna
namun aku tau ini cuma sepihak saja

Cintak ku sepihak
tak berbalas

perih memang ketika harus menggusir wajahmu
yang tak kenal waktu menggusikku
tapi apapun itu aku hars tegar tak meragu
apapun itu, aku pernah berusaha ungkapkan kepada mu

aku sakit ketika harus berpura-pura tegar
diterpa rindu yang terhalang
aku pedih dihadapkan rindu tak bertepi

sayang, aku harus bangkit dan membunuh rasa dan asahku
sebab kuyakin rasa dan asaku tak bernilai dibanding anggunmu
cinta ini telah menggusikmu, sebab aku tak patut untukmu

aku akan pergi
membawah semua penolakanmu
terimakasih pelajar dan bekalnya
agar aku bisa memperbaiki kualitas ku

Tuhan jangan biarkan aku gamang
Tuhan jangan biarkan aku lunglai di depannya
Tuhan topang aku untuk tegak tak tumbang
Tuhan bantu aku, bantu aku,, agar tak kikuk di depannya

Tuhan, aku sahaya yang coba mencinta Tuannya
Aku jelata yang menyayang mahluk sempurna
Tuhan bantu aku mengatur irama dada
Yang bergejolak entah menggapa bila di dekatnya

Tuhan bantu lidahku tak keluh
Bantu mataku tuk tak sayuh
bantu gerakku agar tak kakuh
bantu kalimat ku agar tak buntu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline