Lihat ke Halaman Asli

Roda Kehidupan

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Roda kehidupan selayaknya roda yang kita kenal selama ini, seperti pada sepeda kita, motor kita, atau mobil kita. Saat digunakan roda selalu berputar dan berputar, kadang diatas maupan kadang dbawah, seperti itulah hidup yang kita jalani. Jalan yang dillintasi rodapun belum tentu mulus, kalau kita berjalan di jalan beraspal maka akan terasa mudah dan cepat sampai tujuan yang kita inginkan, namun saat kita melewati jalan berbatu/bergeragal akan lebih sulit untuk dilewati dan lebih lama untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.

Keadaan yang sama jika kita mengendarai dalam keadaan cuaca yang kurang mendukung seperti, gerimis, hujan lebat bahkan bila disertai kilat atau petir mungkin kita akan berhenti sejenak untuk beristirahat menungu cuaca lebih baik. Para pengemudi kendaraan harus hati-hati dan waspada, jika tidak terkadang mereka tergelincir jatuh luka parah maupun ringan, dan lebih menyedihannya bila nyawanya pun tak bisa tertolong. Untuk itu semua orang juga harus belajar sedikit demi sedikit untuk menjadi terampil. Orang terampil pun tidak selmanya mudah, seperti kata pepatah "Sepandai-pandai tupai melompat pasti akan terjatuh juga".

Itu pula yang terjadi dalam kehidupan kita. Kita tidak selalu berada dalam keadaan yang mudah dan dapat memenuhi semua keinginan kita. Terkadang kita menui kerikil-kerikil kehidupan yang harus kita lewati dengan penuh sabar. Di situlah sebenarnya ujian kehidupan kita. jika kita sabar menghadapinya langkah demi langkah, sedikit demi sedikit, dengan selalu bertawakal dan berdoa hanya kepada Alloh SWT. Insyaalloh semua jalan yang halus, bergeragal, lurus, maupun berliku pasti kita bisa melewatinya. Namun, bagi mereka-mereka yang kurang sabar, selalu mengeluh akan jalan kehidupan yang diberikan kepadanya maka setiap jalan yang kita lewati akan terasa sulit dan menimbulkan penyakit-penyakit hati yang lain yang membuat kita akan jatuh terperosok dan luka parah.

Untuk teman-teman dan diri penulis. mari mulailah hidup dengan penuh moral, dedikasi yang tinggi dan selalu mengingat tuhan Yang Maha Esa....

Amin.. Amin... Ya Alloh...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline