Lihat ke Halaman Asli

Musik 2012: Grunge Awal Tahun

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13259048941207102216

[caption id="attachment_153909" align="aligncenter" width="300" caption="Smile, Grunge!"][/caption] Riff-riff asyik milik Besok Bubar, lengkingan vokal dan gitar Alien Sick, serta sebuah original soundtrack dari film yang kemungkinan sarat muatan politik dan konflik reliji dari Konspirasi, maka jadilah malam tadi (Jumat, 6 Januari 2012) sebagai grunge nite di kafe Rolling Stone Indonesia di bilangan Ampera, Jakarta.

“Kami Besok Bubar. Kami, besok bubar,” demikian Amar berseloroh, disambut tawa penonton.

Tidak seperti biasanya, semalam pria jangkung dengan rambut seperti pohon beringin itu terlihat sadar. Sama sekali tidak mabuk. Barangkali nama mentereng Rolling Stone Indonesia demikian intimidatif baginya, sehingga dia perlu memastikan dirinya tidak tampil kacau malam itu.

Dan setelah “Pahlawan Bertopeng”, “Besok Mati”, “Senjata Pemusnah Massal”, beberapa nomor lain serta satu cover lagu milik Slank, tentu saja dia tidak mengacau!

Kecuali, ya, ketika rambutnya nyangkut di pengait lampu panggung yang memang terlalu rendah untuk orang jangkung seperti dirinya, hahaha!

Besok Bubar bahkan bisa dibilang menjadi yang paling asyik ditonton. Dengan penampilan yang lepas seolah tanpa beban, trio aneh namun super asyik ini sukses meledakkan kafe mungil yang berdinding kaca layaknya akuarium itu. Besok Bubar, you rock, guys!

Selanjutnya Alien Sick...

Malam itu mereka diperkuat kembali oleh Jessy pada vokal dan penggebuk drum yang dicomot dari Solidair. Jessy sendiri, setelah sebelumnya dikabarkan mengundurkan diri karena harus bekerja di Vietnam, sampai hari ini kurang jelas posisinya dalam band. Apakah dia benar-benar kembali atau hanya tampil sebagai pelengkap saja?

Dengan personil yang centang perenang seperti itu, rasanya cukup luar biasa bahwa semalam mereka bisa menghantam dengan deretan lagu dan sound yang cukup solid. “Malam”, “Sinting”, “Terminal Khusus”, “Teri Kampung”, dan beberapa lagu lainnya mengalir dengan apik.

Apapun yang sedang terjadi dalam tubuh Alien Sick saat ini, bagi saya yang berkuping awam, kehadiran vokal Jessy jelas adalah nilai tambah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Terakhir, sebagai menu pamungkas, adalah Konspirasi, kumpulan grunge yang diisi oleh nama-nama mentereng dalam dunia musik. Dari semua band grunge lokal yang saya kenal, rasanya mereka inilah yang paling siap rencana bisnisnya.

“Kami akan membawa grunge kembali menjadi mainstream,” demikian mimpi Che, sang vokalis yang juga merupakan vokalis dari band grunge asal Bandung, Cupumanik.

Mimpi yang sebenarnya tidak bisa sepenuhnya disebut mimpi, karena toh Nirvana, Pearl Jam, Alice in Chains, dan Soundgarden, empat dewa grunge dunia itu semuanya mainstream? Bagaimana tidak mainstream jika gabungan penjualan album keempat band legendaris itu melampaui 100 juta kopi diseluruh dunia?

Membawakan separuh materi album pertama yang tertunda rencana peluncurannya, sebuah cover dari “Belum Ada Judul”-nya Iwan Fals, dan satu OST dari film “Dilema” yang akan ditayangkan akhir Februari 2012 mendatang berjudul “Konspirasi Besar”, mereka menutup acara Rolling Stone Indonesia Release Party malam itu dengan cukup meyakinkan.

Bagi saya yang memang mencintai sound gitar (meski sama sekali tidak berbakat main gitar), suara gitar Edwin, sama seperti ketika mereka tampil di Java Rockingland 2011 lalu, terdengar terlalu empuk. Seandainya saja gitar itu bisa terdengar lebih tajam, tebal, dan berat, Konspirasi akan terdengar ganas dan gagah layaknya Alice in Chains!

“Arogan”, “Stigma”, “Lelaki”, “Melawan Rotasi”, dan nomor favorit saya “Melacak Jejak Purba” menerjang.

Melihat materi yang dibawakan malam itu, album pertama Konspirasi sepertinya akan terdengar keras namun cukup manis. Yang bisa saya pastikan, kemampuan Che menulis lirik sepertinya mendapat wadah yang sepadan. Dia, tentu saja, harus menulis tentang cinta.

2012, tahunnya Naga Air yang penuh kesempatan dan gejolak, baru dimulai dan grunge lokal sudah mendapat tempat yang baik. Batal tampilnya Pure Saturday memberi kesempatan pada Besok Bubar dan Alien Sick menemani Konspirasi, menyerukan grunge ke penjuru Indonesia.

Seolah merangkum kampanyenya sejak awal, Konspirasi menutup setlist-nya dengan “I Want It All”, sebuah lagu seru yang ditulis oleh Edwin dan Marcell.

Ya, Indonesia, kami mau semua yang bisa kalian berikan untuk grunge!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline