Lihat ke Halaman Asli

Musik 2011 - Apapun Acaranya, Pearl Jam Musiknya!

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di tengah metalhead yang gila-gilaan ber-headbangin’, diantara blogger yang sibuk sendiri sama gadgetnya, di hadapan om-om fans Bon Jovi separuh mabuk yang sibuk gerepek-gerepek pasangannya, atau di penghujung kampanye gerakan Keluarga Berencana yang mulai terdengar kadaluarsa. Di sudut-sudut mustahil seperti itu, Pearl Jam (PJ) ternyata tetap bisa berkumandang. Dengan keras dan meyakinkan! Oleh siapa lagi kalau bukan Irsya dan kumpulannya yang bernama Perfect Ten (PT)?

Panggung BKKBN di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), yang tempo hari juga menjadi lokasi stage diving mengerikan dari Made Navicula, terang benderang. Sementara itu, lapangan beton di depannya basah oleh sisa hujan yang turun sejak sore.

Genangan air memantulkan bayangan tenda-tenda putih dan gedung tinggi. Juga tiang-tiang panggung yang menjulang. Satu dua tetes hujan masih terus jatuh dari langit yang gelap.

Berhubung malam itu bukanlah acara moshing-moshing ceria, saya berdiri manis saja di samping FOH. Memperhatikan soundman (sekaligus pemilik semua perlengkapan tata suara malam itu), yang ternyata adalah orang dibalik konser-konser God Bless yang juga merupakan kawan lama Nito, beroperasi.

Bukannya saya sok ngerti soal tata suara. Bukan! Memang saat itu saya tidak punya kegiatan lain yang lebih keren untuk dilakukan.

Memulai aksinya tepat pukul 20:00 malam tadi (Selasa, 8 November 2011), PT yang kali ini digawangi Irsya pada drum, Nito dan Mario pada gitar, Ino pada bas, dan Hasley sebagai vokalis memainkan 5 hits PJ yang paling dikenal dunia. Kelima lagu itu adalah Last Kiss, Betterman, Alive, Jeremy, dan Daughter.

Berdasarkan pengalaman belasan kali menonton penampilan mereka, itu adalah setlist teraman dan paling mudah dicerna yang pernah mereka mainkan, hahaha!

Hasley jelas perlu latihan fisik lebih keras untuk mengembalikan kehebatannya, seperti kala dia membakar Orange Cafe yang mungil tahun lalu. Mario, yang rasanya baru pertama kali saya lihat, ternyata cukup mumpuni untuk berbagi jatah lead guitar bersama Nito di lagu Alive. Irsya dan Ino, seperti biasa, mengumbar senyum tak jelas.

Secara keseluruhan, PT dengan setlist singkatnya malam itu sukses menyampaikan pesan yang konsisten disuarakan mereka sejak awal terbentuknya: “Indonesia, ada lho band rock keren yang bernama PJ! Nih dengerin!”

Maka saya hanya bisa tersenyum sok bijaksana ketika di akhir acara sang soundman berkata kepada saya sembari tertawa: “Acara-acara kayak gini, gua kirain penutupnya ST12 gitu. Gak taunya PJ! Hahaha! Keren... Keren...”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline