Lihat ke Halaman Asli

Musik 2010: Storm Report - Day Four "Cinta"

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Cinta tidak mengenal batasan. Tidak tunduk pada logika. Tidak takut akan konsekuensi. Dia adalah energi abstrak yang menggerakkan kita semua, manusia. Jika cinta telah menyapa, maka jarak, kekurangan, dan ancaman tidak lagi memiliki arti. Karena semua itu akan tunduk padanya.

Cinta itu pula yang menggerakkan ISI menggagas pesta rock untuk merayakan kebesaran Pearl Jam, dengan menggabungkan performer serta audiens dari Bandung dan Jakarta, tak peduli betapa rumit dan sulit jalan yang harus dilalui.

Cinta yang sama yang membuat anggota PJId dan para jamily lainnya yang datang ke acara tersebut menempuh jarak jauh menggunakan kereta dan mobil, bertahan hingga pagi hari, menanggung resiko ditegur atasan di kantor karena masuk kantor dalam kondisi payah, atau malah bolos sekalian!

Dan sudah barang tentu cinta itu juga yang membuat para performer dengan suka cita rela menyisihkan waktu, bakat, serta tenaganya untuk hadir dan membakar panggung.

Pesta dimulai sejak sore hari di resto Tiga Cemara. Sebuah resto apik dengan harga menu bersahabat yang berlokasi di Sukajadi, Bandung.

Dini, anggota PJId domisili kota kembang itu, menyediakan resto yang dikelolanya untuk dijadikan tempat berkumpul bagi anggota PJId. Juga bagi jamily lainnya yang berkenan bergabung, untuk menunggu tibanya waktu pesta di Score, Ciwalk, malamnya.

Jadilah hampir semua anggota PJId yang berangkat ke Bandung berkumpul disana. Rombongan kereta bertemu dengan rombongan mobil. Ditambah sekelompok jamily asal Banjaran, Bandung, yang datang bergabung setelah melihat info di page Pearl Jam Indonesia di Facebook, resto itu pun kemudian menjadi hingar-bingar setelah dua gitar akustik yang tersedia dijadikan modal untuk koor bersama.

Nomor-nomor milik Pearl Jam, Nirvana, Alice in Chains, Oasis, dan Stone Temple Pilots segera mengudara. Dan ketika Perfect Ten merapat kala sore menjelang bersama hujan yang kian deras, repertoir bertambah banyak dan luas. Nomor-nomor terkenal milik Collective Soul, Blind Melon, dan bahkan Metallica pun meluncur dengan mulus.

Sebenarnya saya mengharapkan Megadeth. Tapi, yah, ini kan PJId...

Sayang sekali Nilam tidak bisa berlama-lama menikmati keceriaan itu, karena anaknya mendadak sakit dan dia terpaksa kembali ke Jakarta, setelah sebelumnya tiba di resto ini menggunakan kereta dengan rombongan pimpinan Denny Andryana.

Pukul sembilan kurang, seluruh rombongan, yang saat itu berjumlah sekitar 40-an orang, bergerak dari resto Tiga Cemara menuju medan laga. Halah!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline