Entah, sudah berapa banyak tulisan para pakar yang melihat nusantara dari berbagai sudut pandang. Ada yang melihat Nusantara dari kelampauan, ada yang melihat di masa kekinian dan ada juga yang memprediksi di masa depan.
Banyak tulisan, banyak analisa dan banyak harapan. Namun semuanya satu tujuan, membesarkan nusantara di mata global.
Karena tujuan itu pula, nama Nusantara menjadi nama bagi Ibukota Negara (IKN) yang baru di Pulau Kalimantan bagian selatan, tepatnya di wilayah Kabupaten Panajam Paser Utara.
Sumpah Palapa, Menyatukan Nusantara dan Melayu Raya
Kita pasti ingat pelajaran sejarah sejak di bangku SD tentang Sumpah Palapa. Melalui Sumpah Palapa nya, Mahapatih Gajah Mada ingin menyatukan nusantara.
Di bawah sumpahnya, Gajah Mada ingin menjadikan Majapahit sebagai negeri makmur gemah ripah loh jinawi dengan menyatukan berbagai kerajaan lain di Nusantara.
Bahkan menyatukan melayu raya hingga Filipina dalam pangkuan Nusantara melalui Majapahit sebagai penguasa Nusantara. Apa yang dilakukan oleh Gajah Mada, bukan melulu dengan penaklukan, namun juga dengan kerangka kerjasama ekonomi dan perdagangan.
Sudah dari dulu, Nusantara di gaungkan, bahkan sejarah mencatat bahwa Mahapatih Gajah Mada, dengan Sumpah Palapa, ingin menyatukan Nusantara, bahkan menyatukan wilayah Melayu Raya dalam pangkuan Majapahit sebagai Kerajaan terbesar dan penakluk seluruh kerajaan di wilayah Nusantara pada waktu itu.
Jalur Rempah : Nusantara Sebagai Titik Temu Peradaban Timur-Barat
Pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada, Majapahit menjadi penguasa dan hampir tidak bisa ditaklukkan. Sejarah, lalu berganti dengan sejarah kedatangan para pedagang asing yang datang ke Indonesia.