Ibu adalah simbol, representasi kaum perempuan yang dimuliakan. Meskipun perempuan sendiri dalam bahasa sansekerta mengandung makna yang mendapat tempat mulia. Namun kedudukan ibu sendiri adalah representasi simbol perempuan yang sangat mulia.
Seorang perempuan pelindung sekaligus pengayom. Dalam khasanah budaya nusantara, simbolisme Ibu seringkali dihubungkan dengan fenomena ibu sebagai bumi dalam konteks Kosmologi atau alam cita dan pandangan tentang alam.
Dalam pandangan kosmologi yang berkembang di Nusantara. Perempuan dan Ibu seringkali disematkan sebagai alam pelindung. Ibu seringkali pula sebagai simbol bumi yang harus dilindungi.
Pendek kata, khasanah budaya Nusantara, menempatkan budaya ibu sebagai jati diri Nusantara yang mengutamakan dan memuliakan ibu, perempuan suci yang menjadi pelindung kehidupan.
Perempuan dan ibu sejak dulu menjadi subyek peradaban yang sangat penting dan terus memainkan perannya dalam kancah perjalanan budaya, lalu lahirnya peradaban-peradaban yang lebih maju hingga ke zaman modern ini (lihat disini).
Baca juga : Laki-laki dan Perempuan, Langit Bumi dan Simbol Jagat Raya dalam Tradisi Budaya Nusantara
Yang jelas, peradaban Nusantara itu lahir dan selalu diwarnai dengan simbol-simbol budaya dan peradaban ibu.
Misalnya yang paling mudah diingat misalnya, begitu kita lahir kita sudah memiliki yang kelak disebut bahasa ibu.
Di beberapa artikel Kompasiana saya sebelumnya, saya sudah beberapa kali mengulas simbol-simbol budaya yang menempatkan ibu sebagai warna kebudayaan yang menjadi ruh peradaban.