Sore menjelang malam di beranda, di sebuah rumah yang tiga tahun ini ku tempati di Tanah Minahasa. Di Kota Manado, yang mengantarku pada sejarah baru dalam perjalanan waktu.
Aih, paragraf pertama tulisanku ini seperti skrip melodrama, saking merasa amazingnya.
Seorang sahabat Kers, membuat handphone saya menyala. Padahal sedari tadi standby saja.
Kaget luar biasa dan tidak menyangka. Kubuka pesan WA. Ternyata chat seorang sahabat mengirimkan hasil tangkapan layar. Ada nama Wuri Handoko, disertai foto di atas kata Vote.
Wow..luar biasa, ternyata saya masuk nominasi K-Award Kompasiana. Tidak menyangka, ternyata artikel arkeologi dan puisi, membawaku ke nominasi.
Saya juga tidak menyangka, nama saya tertera untuk nominasi kategori Best in Citizen Journalism (BiCJs), melalui tulisan-tulisan arkeologi.
Sesaat saya tertegun, apakah benar nominasi ini. Padahal mimpi saja tidak. Tapi nyatanya, saya memang masuk nominasi K untuk kategori BiCJs
Saya memang mengandalkan artikel-artikel arkeologi di Kompasiana, baik opini dan terutama reportase.
Walaupun, utk kategori BiCJs rasa-rasanya belum saatnya masuk nominasi apalagi juara. Tulisan arkeologi sayapun tidak melulu reportase, namun juga opini.