Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeologi Ruang Hunian Vertikal dan Kehidupan Anti Sosial

Diperbarui: 18 November 2021   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pola Ruang Hunian Vertikal. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Sebenarnya menghubungkan hunian vertikal dan kehidupan anti sosial seperti narasi yang ekstrim dan memaksa. 

Lain halnya jika dikatakan hunian vertikal cenderung menyebabkan individual. Kalau hal ini, mungkin lebih jamak kedengarannya. 

Selain itu individual tidak selalu bisa diartikan sebagai anti sosial. Walaupun tidak menutup kemungkinan anti sosial diawali dengan gaya hidup individual.

Sebagai makhluk individu sekaligus sosial, manusia secara naluriah memang selalu berpotensi memiliki sikap individual. Hal ini karena setiap person bertanggung jawab sendiri kepada dirinya. 

Namun disebut makhluk sosial, karena secara alamiah dan naluriah, setiap orang akan berinteraksi satu dengan lainnya. 

Interaksi antar manusia terjadi karena adanya ruang. Jadi setiap interaksi antar manusia, membutuhkan media, yaitu ruang dan waktu. 

Jadi semakin luas ruang yang tersedia, maka semakin luas pula interaksi antar manusia bisa terjadi. 

Sebaliknya, semakin sempit atau kecil ruang, maka interaksi antar manusia pun semakin kecil.

Dalam setiap kehidupan manusia, takkan pernah bebas dari ruang dan waktu. Karena justru dengan adanya ruang dan waktu, proses interaksi atau relasi dapat terjadi. 

Yang dimaksud ruang dalam hubungan atau interaksi antar manusia, adalah adanya lingkungan di luar diri manusia secara individu itu sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline