Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Pemilihan Waraney Wulan Minahasa: Tradisi, Budaya, dan Generasi Muda yang Berkarya

Diperbarui: 6 November 2021   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Grand Final Pemilihan Waraney Wulan. Sumber: Tribun Manado

Tetiba saya diundang dalam sebuah pagelaran Grand Final Waraney Wulan Minahasa Tahun 2021 oleh Ikatan Waraney Wulan Minahasa dan Pemerintah Kabupaten Minahasa. 

Kebetulan pagelaran Grand Final Waraney Wulan 2021, digelar tepat setelah Balai Arkeologi Sulawesi Utara (Balar Sulut), di hari yang sama, menutup gelaran Rumah Peradaban 2021. 

Mungkin undangan ini bentuk apresiasi Pemkab Minahasa terhadap Balar Sulut yang telah menggelar Rumah Peradaban Tondano 2021, dalam rangka mengambil bagian dalam peringan HUT Kabupaten Minahasa ke 593. 

Malam Grand Final Pemilihan Waraney Wulan 2021 di Gedung Wale ne Tou, Tondano, Minahasa. Sumber : dokumen pribadi

Untuk ini Balar Sulut berterima kasih kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa, Bapak Teddy Sumual dan Sekretaris Dinas, Ibu Conni E. Muntu beserta seluruh jajarannya.

Juga kepada Kabid Kebudayaan, Ibu Youlanda Kawatu, Kabid Promosi Wisata, Ibu Melissa Rondonuwu dan semua staf yang terlibat, atas kerjasamanya. 

Tentu saja kepada Bupati Minahasa,Bapak Dr. Ir. Royke Octavian Roring, M.Si dan Sekda Kabupaten Minahasa, Bapak Fritz Muntu, S. Sos atas perkenan beliau, Balar Sulut dapat turut ambil bagian dalam perhelatan HUT Minahasa ke 593.  

Jelas, ini sesuatu sekali dalam hidup saya. Baru kali ini saya bisa melihat langsung pagelaran semacam pemilihan Putra Putri Indonesia atau Abang None Jakarta. Ya, Pemilihan Waraney Wulan adalah pagelaran setahun sekali di tanah Kabupaten Minahasa. 

Menurut keterangan Waraney Wulan 2019, Ronaldo Ambar (Waraney) dan Vanessa Timbuleng (Wulan), yang menjadi tamu di panggung Grand Final, karena pandemi covid 19, terpaksa pemilihan waraney wulan tahun 2020 vakum. Dan baru digelar di tahun 2021. 

Entah karena saya berkesempatan langsung melihat gelaran Waraney Wulan 2021, atau karena penggunaan istilah lokal, saya melihat ada sensasi yang berbeda dalam ajang pemilihan putra putri Minahasa ini. Selain lokalitas, ada makna tradisi dan budaya lokal Minahasa, sangat kental terasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline