Di barisan kata-kata.
Ku sembunyikan luka-luka.
Tanpa rintih, tanpa sedih,
sebab kata-kata tak lagi terbaca.
Seperti yang orang mampu terka
Karena kau membaca kata,
Tanpa mata di pelupuk jiwa
Aku lahir dari kata di ruang hampa.
Sementara jiwaku terbenam dalam lautan
Aku sembunyikan luka,
dalam senyum yang rindang,
agar terlihat riang dan tenang
Dan kau tak mampu membaca tentangku,
sebab kau adalah aku yang pura-pura
Apakah kau membaca kata-kata?
Yang lahir dari jiwa
atau kau pula itu ruang hampa
Yang tak mengerti tentang luka
yang disembunyikan kata-kata
Kau adalah ruang hampa
Dan aku adalah kata-kata
Seperti malam tanpa pagi
Kau tak tau apa-apa
Kecuali hanya tentang dirimu sendiri
Kata-kata tak akan menjadi besar
Di ruang hampa semuanya hilang
Menguap dan lenyap
Berhentilah dan saatnya menyudahi
Berbicara
Tinggalkan dan melangkah keluar
Ke ruang yang lebih raya
Sepenuh hati dan penuh cinta
Dan tak semu, tanpa ragu
***
Mas Han. Manado, 14 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H