Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Ketika Kubur-kubur Kuno Bicara

Diperbarui: 4 Oktober 2021   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kompleks Pekuburan Tololiu Hermanus Willem Dotulong, Tomohon. Sumber : Steven Sumolang/ Balar Sulut. 

Kubur-kubur kuno yang ditemukan sepanjang tiga pekan penelitian arkeologi di Sulawesi Utara, mulai bicara tentang dirinya

Tim penelitian Balai Arkeologi Sulawesi Utara (Balar Sulut) bekerja di lapangan. Mengumpulkan informasi berserak tentang kubur-kubur kuno yang selama ini terabaikan. 

Mulai dari kubur kuno zaman Belanda, kubur kuno komunitas Tionghoa, yang dikenal dengan kubur bongpai, hingga kubur-kubur kuno komunitas Islam, di sepanjang wilayah semenanjung Minahasa. 

Tim penelitian baru saja bergerak mengumpulkan data, belum akan membuat kesimpulan apa-apa.

Kubur-Kubur Kuno dari Abad 18-20M

Selintas lalu, sebagai arkeolog saya bisa membaca, bahwa kubur-kubur kuno itu menjelaskan tentang jejak peradaban pemukiman yang bhineka. 

Kubur-kubur kuno itu sedikit banyak telah bicara tentang kebhinekaan nusantara, setidaknya sejak kurun waktu abad 18- 20 masa digunakannya kubur kuno itu. 

Tim bergerak mengumpulkan data tentang kubur-kubur kuno, yang selama ini mungkin tak dipedulikan orang. 

Tak dimengerti apalagi dipahami bahwa pada kubur-kubur kuno itu menghadirkan informasi yang sangat berharga. 

Tentang sejarah pendudukan, pemukiman bahkan perkembangan kota dan wajah sosial budaya masyarakatnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline