Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Puisi: Belajar Bertatap Muka

Diperbarui: 28 Agustus 2021   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Puisi: Belajar Bertatap Muka. Sumber: Megapolitan Kompas

Belajar Bertatap Muka
Oleh : Mas Han, Indra Rahardian, Katedrarajawen, Arif R.S, Siti Nazarotin, Ayu Dihastuti dan Ari Budiyanti

#Pelajaran1

Tak ada pertemuan,
meski jarak dan waktu tak memisahkan
Bukan benci, apalagi memusuhi
Tapi perjumpaan hanya terjeda
Bukan saling menghindari. 

Anak-anak sekolah kehilangan papan tulis
Berganti layar kaca berbagai jenis.
Pelajaran bukan hanya tentang ajaran,
tetapi juga pesan dari tangkapan layar
Percakapan bukan hanya tentang tegur sapa,
tapi menyalakan dan mematikan suara
Juga mengatur kamera di layar kaca

Rindu bersama. Begitu fasih dengan media
Akankah pertemuan membuatmu terbata-bata
Nak. Tunggulah sekejap saja.

Sentuh mimpi kembali
dalam balutan rumusan bahasa
dan kata, berdiri di atas algoritma
beralaskan renjana muka dengan muka,
senyum dengan tawa, jabat tanpa ralat,
bukan lagi delusi di bawah kuota data
tanpa sentuhan simphoni hati

#Pelajaran2

Tatap muka dan keakraban, akankah terjeda lagi?
Kita masih menunggui ruang maya
Bilik harmoni tersekat sepi dan mati suri
Sementara....

Tetiba kita seperti menjelma sosok asing
Tanpa mengenal sesiapa, padahal sedang bersanding
Namun, layar kaca menayangkan wajah berseri
karena interaksi masih terjaga temali hati 

Dari redup rumah, anak-anak mengeja kata "mer-de-ka"
Terbata-bata menghitung angka di telunjuk "sang kuasa"
Begitu banyak kegetiran yang tak pernah di dengar telinga
Begitu banyak tanda tanya menjelma kata-kata mutiara
Kita tetap mengeja kata, tentang belajar arif bijaksana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline