Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Puisi: Sketsa tentang Kekasih, Cinta dan Kerinduan

Diperbarui: 24 Agustus 2021   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Puisi. Foto Bukit Warembungan, Tomohon (Dok. pri)

Puisi : Sketsa Tentang Kekasih, Cinta dan Kerinduan

Oleh : Zaldy Chan, Indra Rahardian, Mas Han, Ayu Diahastuti dan Siti Nazarotin

#Sketsa 1

Dan, seperti butiran salju yang dijamah sinaran mentari.
Satu demi satu jiwa-jiwa luluh mencari pintu sepi.
Menakar diri. Dan pergi.

Kemudian, gelombang rasa terlontar ke udara.
Sejenak menari di titian pelangi.
Sebelum singgah di kelopak melati.
Menagih kata suci. Janji.

Memelukmu seperti angin malam yang singgah di dahan.
Tak mungkin bisa bertahan dalam waktu.
Maka, angin membawamu berlalu
dalam sapuan kabut yang jatuh di rerumputan

Janji tinggal janji. Pamit berkali-kali.
Kemudian kembali. Pelukku masih basah.
Air matamu tumpah, mengering dan tumpah lagi.
Pergilah, kekasih.

***

#Sketsa 2

Kabut bergelayut
Suasana sunyi mencekam
Kerisauanpun menghampiri
Hingga tak kuasa menahan serpihan kerinduan
Tinggallah sunyi yang terlelap dalam kesendirian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline