Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Puisi: Sebuah Reinkarnasi

Diperbarui: 17 Juli 2021   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Puisi : Sebuah Reinkarnasi. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Aku adalah sosok yang tercipta dari masa lalu yang terhempas. Dalam perjalanan yang terlupa dan terlepas. Dilahirkan dari rahim waktu yang dindingnya penuh debu dan jelaga. Dari seorang ibu yang sendiri menahan rindu dan menerjang segala lara.

Ibuku adalah seorang dewi yang cantik jelita. Seorang perempuan yang memikul purnama dalam hatinya. Juga meneteskan embun dan bening telaga dari matanya. Dan aku adalah bayi yang kelak menjadi seorang lelaki pujangga bagi hidupnya. 

Aku adalah reinkarnasi dari seorang lelaki yang melarung samudra nestapa. Dalam perputaran roda yang begitu cepat. Meninggalkan semua mutiara yang dilahirkan dalam jejak yang pucat. Dan juga meninggalkan ibuku seorang diri merawat mutiara dalam untaian masa. 

Aku bukan siapa-siapa, hanyalah reinkarnasi dari sesosok lelaki yang dulu disebut ayah. Yang meninggalkan fana ketika aku masih dalam selimut masa yang semu. Aku adalah sebuah reinkarnasi dari perjalanan penuh jelajah. Dan kini, menjadi seorang lelaki yang memeluk ibu, yang sedang menunggui senja di sunyi waktu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline