Bagi saya puisi itu ungkapan sebuah imaji, ilusi, ungkapan hati, pikiran. Dituangkan dengan proses kreatif, memilih diksi dan kalimat-kalimat yang bagi penulisnya untuk menyampaikan pesan dan makna, secara tersirat maupun tersurat.
Memahami puisi, bisa berbeda-beda bagi setiap pembaca dan penikmatnya. Puisi itu bisa multitafsir, bisa dimaknai berbeda-beda, tergantung pemahaman dan jangkauan imaji masing-masing pembacanya.
Saya pribadi, tidak paham bagaimana puisi dari sisi teori tata bahasa dan sastra. Saya hanya menikmati puisi sederhana, lewat diksi dan rima. Sementara makna, hanya berdasarkan imaji saya sendiri.
Oleh karena itu, bagi saya untuk puisi selalu saja inspiratif. Setiap kata dan makna selalu memberi inspirasi yang mendebarkan.
Baca juga : Srikandi Puisi Kompasiana
Seberapa hebatnya getaran rasa yang saya alami, saat membaca puisi, tergantung seberapa indah kata dan kalimat yang saya bisa nikmati.
Juga seberapa dalam makna puisi menurut penilaian dan daya jangkau imaji saya.
Dalam menangkap makna dari setiap kata dan kalimat yang mengalir pada puisi yang saya baca, itu juga tergantung seberapa luas, jangkauan pikiran saya dalam memahami kata dan kalimat yang mengalir dalam puisi.
Oleh karena setiap puisi selalu ada pesan dan makna, betapa pun sederhananya diksi yang tertera. Atau sesimpel apapun rima dalam bait-bait puisi. Karya puisi selalu inspiratif.
Oleh karenanya, bagi saya tidak ada puisi yang unik dan menarik. Puisi selalu harus ditempatkan sebagai karya yang inspiratif.
Artikel remeh ini saya tulis karena inspirasi dari para kompasianer yang memilih vote unik atau menarik untuk karya puisi.