Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Puisi: Di Langit, Rasa Itu Kemuncak

Diperbarui: 30 Mei 2021   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Puisi : Di Langit, Rasa Itu Kemuncak (sumber: routledge.com)

Aku mungkin langit yang menggantungkan tabula,
diantara mendung dan belantara debu
Namun, rasa mengangkasa seperti angin
dari dasar lautan yang menjemput mimpi
pada rasa itu, aku melahirkan cita-cita

Ya, langit itu adalah puncak dari mimpi
dan rasa itu aku punya dalam palung jiwa
lalu kurajut rasa dalam alunan angin
yang mengalir pelan dalam dawai nada,
hingga menyentuh relung cipta dan imajinasi

Di langit, rasa itu kemuncak,
dari rasa itu lalu aku mencipta
Seperti puncak dari segala puncak
diantara kehendak dan mencipta,
yang dasarnya berlapis-lapis rasa
juga pada puncak di penghujung paling tinggi

Di langit, rasa itu memang kemuncak
sebab rasa adalah ibu dari segala cipta
lalu, seketika alam cita pun membumi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline