Diantara debu jalanan dan hujan yang menyiram
Tergambar langit yang melukis teka-teki zaman
Dan juga misteri tentang tulisan tangan
Debu jalanan mengepulkan sore yang mencekam
Diantara perih dan terik mengaburkan pandangan
Sekelompok manusia dengan mata liarnya
menerawang jalanan
Pada persimpangan bercabang
yang tak jelas kemana tujuan
Riuh rendah suara teriakan di jalanan
Laksana angin hendak merobohkan pepohonan
Sementara derasnya hujan
melelah gelap yang menakutkan
Akankah teriakan merobohkan tiang
Menerjang dua musim persemaian?
Gemuruh yang bersahutan hujan
Halilintar menerkam kabut di ujung jalan
Gelapnya laksana merencanakan...
Di jalanan teriakan semakin asing terdengar
Kepulan asap tak juga usai
Panas aspal dan debu beterbangan semakin bingar
Sementara perdebatan semakin meracau kacau.
Di jalanan semakin teriak
Di dalam gedung penuh gaduh
Perdebatan saling bersahutan kebenaran
Sementara bisikan menyelinap
dari luar dan dari dalam
Persimpangan tak jua menemukan tujuan
Di jalanan gemuruh semakin mengancam
Apakah berencana merobohkan tiang sandaran?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H