Kota Tua, Mengenang Histori dan Menawarkan Destinasi
Indonesia, adalah salah satu negara dengan ciri kota kolonialnya yang kental. Hal ini karena, dalam sejarah kolonialisasi, Bangsa Eropa khususnya Belanda tercatat menduduki Indonesia dalam rentang waktu yang panjang.
Pengalaman sejarah kolonialisasi yang panjang itu, ada hikmahnya. Belanda membangun banyak kota-kota dengan ciri kota kolonialnya yang menawan.
Lihat saja, Kota Tua Batavia. Menjadi salah satu destinasi wisata kota yang paling menarik. Hampir setiap pengunjung ibukota, menyempatkan diri mengunjungi Kota Tua Batavia itu.
Selain Jakarta, dengan kota tuanya, Semarang, ibukota Jawa Tengah, juga dikenal dengan kota lamanya. Soal definisi kota tua dan kota lama, itu tampaknya tergantung sejarah, ciri, tipe dan landmark kota yang ingin ditonjolkan.
Kota Lama Semarang, lebih menonjolkan bentuk kota di masa kolonial Belanda. Bangunan-bangunan tinggalan Belanda masih dipertahankan. Landmark kota sebagai kota lama memang benar-benar dipertahankan. Tak heran kawasan Kota Lama Semarang disebut sebagai 'Little Nederland".
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kota Gede mewakili ciri sebuah kota tua. Tapi sebenarnya jika bicara Yogyakarta, ciri kota tua atau kota lama, sesungguhnya tidak hanya ditampilkan di Kota Gede saja.
Lokasi Kraton Yogya dan sekitarnya, sebenarnya bisa dianggap mewakili juga kota tua. Namun ciri kota dan lanskap yang paling menonjol memang berada di Kota Gede, sebagai lokasi sejarah lahirnya Kerajaan Mataram Islam pada abad 16M.
Selain ketiga kota di Indonesia, yang kental sebagai kota tua atau kota lama. Dengan ciri bangunan-bangunan peninggalan kolonial yang masih bertahan dan tertata.
Sebenarnya, masih banyak kota-kota lain di Indonesia, yang memiliki ciri dan landmark sebagai kota lama atau kota tua. Hal ini karena Belanda, selama menguasai wilayah Nusantara, membangun kota-kota yang didudukinya. Belanda, menduduki wilayah nusantara, dengan banyak membangun sarana dan prasarana di berbagai wilayah yang didudukinya.
Dalam sebuah diskusi, ada pertanyaan yang menarik. Banyak kota di Indonesia, ingin membangun lagi kota lamanya, padahal itu seperti membangunkan kembali sejarah kelam kolonialisasi Belanda.