Lihat ke Halaman Asli

Wuri Handoko

TERVERIFIKASI

Peneliti dan Penikmat Kopi

Kota Ternate dan Gunung Gamalama: Kosmologi Kota Tua nan Magis

Diperbarui: 27 Agustus 2020   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedaton Ternate. Sumber: Dokpri

Jika kita berkesempatan ke kota Ternate, sempatkanlah mengunjungi tempat-tempat bersejarah sambil kita mengelusuri lorong waktu, sejarah masa lalu hingga perkembangannya saat ini. Hmmm...tetapi sesungguhnya, semua sudut kota di Ternate itu bersejarah.

Semua orang pasti mengenal Ternate. Sebuah kota, dimana dulu menjadi pusat kekuasaan Islam di wilayah timur Nusantara, yang pengaruhnya konon bahkan hingga Filipina.

Sejarah Kota Ternate, tak bisa dilepaskan dengan sejarah Islam di Kepulauan Maluku. Ia menguasai lebih separuh wilayah-wilayah di Kepulauan Maluku. Dari utara ke selatan, dan barat ke timur.

Bersama Tidore, Ternate adalah penguasa, dari sisi politik kekuasaan, ekonomi perdagangan, bahkan sosial budaya. Wajah Kota Ternate hari ini, adalah wajah Kota Ternate yang masih meninggalkan jejak sejarah kejayaannya.

Jejak kejayaan masa lalu itu tak lekang dimakan waktu, tak tenggelam dalam hiruk pikuk perkembangan zaman. Hanya perlu dijaga dan dipertahankan, Jangan diperdebatkan. Kita tahu, belakangan ini Ternate semakin tampak menjadi kota yang berlapis metropolis.

Tapi Ternate sebagai kota tua bersejarah, kota multibudaya tetap terjaga. Karena hanya dengan menjaga aura sejarah masa lalunya, justru itu Ternate tetap kelihatan digdaya, perkasa sebagai kota yang dulu menjadi simbol tentang sebuah kejayaan.

Kedaton Ternate dan Kota: Simbol Kosmos Penghubung dan Penyatuan Dunia 

Setiap kali melihat Ternate, maka kemegahan Kedaton Sultan, adalah simbol yang memberi tanda tentang kejayaan Kesultanan Ternate tempo dulu.

Saat ini, Kedaton Ternate sudah lama ditinggalkan oleh pemimpinnya, seorang Sultan Mudaffar Syah, yang meninggal sekitar 2015 lalu, dan berkedudukan sebagai Sultan yang menduduki tahta terakhir.

Ternate, sebagai kota dan bandar niaga yang sangat maju di abad 16-17M, tentu menjadi kota yang menjadi lokus dan fokusnya pada pedagang dari berbagai mancanegara. Kota bergeliat di masa-masa itu. Pedagang Arab, Cina dan berikut Eropa silih berganti juga bercampur baur ke Ternate.

Kota yang tumbuh sejak ibu kotanya berpindah dari Foramadiahi, di atas bukit, ke pesisir pantai yang saat ini disebut Soa Sio. Untuk ulasan kali ini, cara pandang arkeologi, akan melihat hubungan Kota Ternate dengan Gunung Gamalamanya, yang keduanya bak sebuah frase kata yang tak bisa dipisahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline