Aku tak tahu angkasa itu
Senja
atau pancaran bulan
malam
Angkasa sangat luas
Tak terperi
Hitung saja sendiri
Siluet senja atau temaram cahaya
Tak tahu bedanya
Angkasa maha luas
Mata tak mampu menjangkau
Yang diliatnya samar atau jelas
Langit jingga yang terlihat
Tak membedakan senja
di atas laut
atau kemilau cahaya pagi buta
apakah kalian membedakan
atas dasar warna
semua sama
hanya waktu yang terucap
saat kita terjaga
namun sama saja
saat bangun dari tidur lelap
angkasa tak terbaca
tak terbilang
terlalu luas
angkasa itu langit
bukan dia itu awan
ternyata bukan juga
dia itu langit dan awan
ternyata bukan keduanya
angkasa itu seluruh langit
yang tak bisa kau lihat
hanya bisa kau sebut dan kau ucap
tapi tak pernah kau lihat
angkasa itu seluruh obyek
yang tak ada di bumi
tapi di lapisan-lapisan langit
sampai langit ketujuh
yang hanya bisa kau ucap
tapi tak bisa kau sentuh
juga tak bisa kau lihat
kecuali hanya langit atap bumi
yang kau lihat pesawat
sampai disitu saja
Angkasa itu bulan
Juga bintang
Yang hanya kau lihat cahaya
Tapi hanya cahaya yang jauh
Tak bisa kau dekati apalagi kau sentuh
Hanya bisa kau lihat pada batasmu
Batas yang kau lihat
Tampak indah
Seperti meteor yang jatuh
Planet-planet yang hanya bisa kau mengerti
Itu juga angkasa
Angkasa bukan hanya langit
Bukan hanya awang-awang
Tapi seluruh yang tak bisa kita lihat
Dan tak bisa kita sentuh
Melewati senja di angkasa saat melintasi awan
Hanyalah angan dan hayalan ketika kita duduk di dalam pesawat
Pada penerbangan petang, karena putaran jarum jam
Lihatlah keluar jendela, kau tidak tahu itu petang atau malam
Cahaya senja dari pancaran mentari atau permulaan hadirnya bulan
Semua cahaya menyelinap diantara awan
Pejamkan mata dan tengadahkan batinmu lebih dalam...
Mungkin akan kau lihat angkasa
