Lihat ke Halaman Asli

Oery wuriani Soekirdjo

Lecturer, Bussines Woman

Pentingnya Peregangan Saat Bekerja

Diperbarui: 26 Februari 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pegawai ataupun pencari nafkah lainnya baik Negeri maupun swasta adalah pekerjaan rutinitas yang menuntut pekerja melakukan kerja  dalam waktu Panjang dan berulang. tanpa mereka sadari kegiatan ini akan berakibat pada gangguan  pergerakan otot dan sendi, dimana  akan ada beberapa otot yang kaku akibat tidak lancarnya pembuluh darah dan tidak efektifnya persyarafan. Kekakuan otot dan sendi ini akan mengakibatkan nyeri pada beberapa bagian otot, kemudian berakibat pada penurunan kinerja.  Hal ini dapat dicegah dengan melakukan pergerakan peregangan yang mengurai serabut otot sehingga memperlancar peredaran darah pada pembuluh darah sekitarnya.

Dilansir dari buku Macam-macam Gerak di dalam Kehidupan (2012) oleh Sulaiman, bergerak merupakan perpindahan tempat dari posisi awal ke posisi akhir. Perubahan gaya hidup yang penuh gerak diharapkan dapat membuat semua pekerja menjadi sehat dan bugar sehingga menunjang produktivitas kerja. Peregangan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan karena didapati banyak pekerja terutama pekerja kantoran yang bekerja dengan gerakan statis, duduk terlalu lama, dan bekerja dalam posisi yang tidak tepat. Posisi tubuh yang salah dan cara kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau keluhan. Jika kondisi ini berlangsung lama maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Gangguan kesehatan yang sering dialami pekerja adalah masalah gangguan otot rangka (musculoskeletal) terutama di bagian leher, bahu, pergelangan, tulang belakang dan siku. Sebagai contoh, bila terlalu lama duduk di depan layar komputer dapat menimbulkan rasa nyeri/sakit terutama pada leher dan punggung akibat kekakuan pada otot-otot tubuh. Untuk melenturkan kembali otot tubuh diperlukan peregangan (stretching) agar tetap bugar selama beraktifitas di kantor.

Ada beberapa konsep peregangan di tempat kerja yang dapat kita lakukan secara berkala setelah ± 1-2 jam bekerja pada posisi sama. Gerakan peregangan dilakukan secara statis dan dinamis dengan menggerakkan otot dan sendi kepala, leher, bahu, lengan, pinggang, kaki untuk menghilangkan kekakuan tubuh. Gerakan statis ini dilakukan dengan menahan sendi dan otot pada posisi teregang selama 8-10 detik. Sedangkan gerakan dinamis dilakukan dengan meregangkan dan melemaskan sendi dan otot secara perlahan. Usahakan kita tetap mengatur nafas untuk memaksimalkan aliran oksigen ke otak. Seluruh gerakan ini dilakukan perlahan-lahan, tidak dipaksakan dan tidak dihentakkan. Tidak hanya untuk mengurangi ketegangan otot saat bekerja, senam peregangan juga memiliki beberapa manfaat lain antara lain mengurangi ketegangan otot, meningkatkan fleksibilitas jaringan otot, mengurangi risiko cedera otot (kram), mengurangi risiko nyeri/cedera punggung, mengendalikan postur tubuh serta mengoptimalkan aktivitas sehari-hari.

maka dari itu, Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat berpartidsipasi dalam  kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat (PKM) dosen, melakukanlah gerakan peregangan pada lima belas orang  pegawai puskesmas  Rasau Jaya  Di Kubu Raya Kalimantan Barat  pada Jum,at 23 Februari 2024. Kegiatan dilakukan dan mendapatkan tanggapan positif bagi peserta. mereka merasa lebih produktif dan lebih lentur dalam melakukan kegiatan yang dimulai dengan peregangan.

Dengan demikian diharapkan peregangan dapat dilakukan disemua lini masyarakat, khususnya para pekerja baik pegawai kantor maupun bukan kantor, untuk melakukan peregangan sebelum bekerja, baik di pagi hari, jam istirahat maupun saat menjelang pulang kerja, karena hal ini akan menambah kebugaran dan meningkatkan kesehatan dan bagi manajemen tempat bekerja, pekerja yang bugar dan sehat akan menambah produktifitas dalam pelayanan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline