Terdapat banyak factor yang akan mempengaruhi keberhasilan dalam kegiatan manajemen. Dimana manajemen dan etika saling berkiaitan. Tidak hanya dalam mengejar keuntungan, perlu juga memperhatikan sekitar agar tidak menimbulkan kerugian terhadap pihak lainnya. Hak orang lain juga perlu dipertimbangkan.
Tuntutan masyarakat akan semakin besar jika perusahaan terus berkembang. Dalam konteks ini, arti dari manajemen yang merupakan pengendalian, perencanaan, dan pengelolaan perlu diimplementasikan.
Sebagaimana etika yang diperlukan dalam bisnis, maka seorang manajer perlu mengelola bisnis tersebut sesuai dengan etika manajemen. Karena sudah tidak jarang pelaku bisnis melakukan berbagai cara untuk memenangkan persaingan, dari itulah perlu adanya pertimbangan dalam etika manajemen.
ETIKA PENGERTIAN
Dalam bentuk jamak kata etika berarti adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi lain. Kebiasaan hidup yang baik ini lalu dibekukan dalam bentuk kaidah, aturan atau norma yang disebarluaskan, dikenal, dipahami, dan diajarkan secara lisan dalam masyarakat. Kaidah, norma atau aturan ini pada dasarnya, menyangkut baik-buruk perilaku manusia
Etika manajemen strategik tentunya mengandung pengertian tentang bagaimana oraganisasi dalam proses memformulasi, mengimplementasi dan mengevaluasi strategi selalu dalam pertimbangan dan penilaian nilai-nilai etikal, nilai-nilai moral kelembagaan, asas dan budaya kelembagaan dengan tidak mengesampingkan kebaikan bersama (bonumb commune).
Pengkajian etika manajemen strategi akan sangat membantu kelembagaan, termasuk pimpinan atau bawahan untuk tetap konsisten dan patuh pada budaya kelembagaan sambil mendahulukan kepentingan atau kebaikan bersama ketimbang kepentingan dan keselamatan pribadi.
Utilitarisme
Secara etimologis utilitarianisme berasal dari kata Latin utilis yang berarti manfaat atau kegunaan. Utilitarianisme merupakan paham atau aliran filsafat moralyangmenekankan prinsi manfaat atau kegunaan. Suatu tindakan atau aktivitas dinilai baik jika memberikan kegunaan dan manfaat, termasuk berdampak kebahagiaan bagi banyak orang. Ciri umum Utilitarisme adalah bersifat kritis, rasional, teleologis dan universal.
Hak-hak Individualisme
Setiap individu dikaruniai hak asasi sejak ia lahir, sehingga patut untuk dihargai dan dihormati; termasuk hak untuk dijamin kebebasan menyampaikan pendapat dalam segala aspek kehidupan untuk dipenuhi dan diperhatikan kebutuhan dan keinginan termasuk keluar dari permasalahan (Herlani, 2019).
Hak asasi manusia (HAM) melekat dalam diri setiap individu. HAM menjadi dasar pengakuan kemanusian setiap individu, tanpa membedakan jenis kelamin, ras, warna kulit, bahasa, agama, politik, bangsa, status sosial, kekayaan, dan kelahirannya. Hak asasi manusia menjadi dasar pertimbangan agar setiap individu perlu diperhatikan kesejahteraan; karena itu perlu dilibatkan dalam seluruh aktivitas manajemen.
Walaupun demikian, hal ini bukan berarti setiap individu sewenangwenang atas dasar hak dan kebebasannya; melakukan segala sesuatu yang dimauinya. Hak-hak individual tetap dinilai dalam kaitan dengan tanggung jawab dan beban tugas yang dijalaninya.
Dalam pengertian ini, hak perlu mendapatkan porsinya dalam tanggung jawab. Hubungan timbal balik secara proporsional antara hak dan kewajiban menjadikan seorang individu bernilai secara pribadi dalam kaitan dengan segenap aktivitas dan tanggung jawab kelembagaanya.
Keterbukaan dan Partisipasi
Perspektif etikal dari manajemen strategi selalu mengedepankan asas keterbukaan dan partisipasi setiap pekerja dalam proses pembobotan dan pertimbangan collective decision. Dengan keterbukaan, dimaksudkan bahwa setiap individu yang telah bergabung dalam organisasi, tentu dengan sendirinya menyatakan komitmennya untuk keberlangsungan bisnis kelembagaan, sehingga perlu ada keterbukaan timbal balik antara individu dan perusahaan dalam berbagai proses manajemen strategik demi kebaikan bersama. Keterbukaan tersebut tentu termasuk didalamnya adalah dalam hal perencanaan strategik dan penganggaran untuk kesejahteraan bersama. Keterbukaan adalah saranan efektif untuk membantu semua pihak memiliki sence of belonging atas organisasi dan karena itu merasa nyaman melakukan apa yang terbaik untuk keberlangsungan kelembagaan
Pendekatan Keadilan
Keadilan mengandung pengertian bahwa tiap orang dalam dunia usaha, baik karyawan, manajer maupun pemilik harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya (Ali, 2020). Artinya, hak-hak harus diterima adil dan proporsional sesuai dengan kewajiban atau tugas dan tanggung jawab yang dilakukan. Ketersaluran hak dan kewajiban secara porposional adalah bagian dari keadilan.
Setiap orang memiliki hak untuk diperlakukan sama dimata hukum. Itulah keadilan. Sebagaimana adil jika orang yang bersalah harus dihukum; demikian juga adil jika orang yang tidak dibebaskan. Ketidakadilan mengungkapkan ketidaksesuaian penerapan asas keadilammn dan kewajaran tersebut.
Social Respocibility Bisnis
dan masyarakat saling berkorelasi. Kehadiran bisnis juga terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Masyarakat memberikan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk sebuah bisnis. Bisnis yang beroperasi di dalam masyarakat berfungsi untuk menyedia kan lapangan pekerjaan bagi berbagai kalangan masyarakat.
Tujuan utama perusahaan bisnis adalah untuk mengembangkan, memproduksi dan memasok barang dan layanan kepada pelanggan. Ini perlu dilakukan sedemikian rupa sehingga memungkinkan perusahaan untuk membuat keuntungan, yang pada gilirannya menuntut lebih dari sekadar keterampilan di perusahaan dalam bidang dan proses, tetapi tidak dengan sendirinya mengesampingkan kepentingan publik.
Perusahaan memiliki ketrampilan sosial untuk berkewajiban secara bersama-sama dalam menjaga hubungan dengan pelanggan, pemasok dan pelaku bisnis. Hal ini penting, jika perusahaan ingin berjalan dengan baik dan dikembangkan dengan pandangan ke masa depan.
Pentingnya Social Responcibility
Banyak perusahaan telah membuktikan kepentingan mereka untuk meningkatkan profitabilitas, mempromosikan citra perusahaan, mengurangi biaya, mengangkat karyawan yang baik, dan mengupayakan loyalitas pelanggan. Banyak perusahaan yang berperilaku secara baik, menjalani tanggung jawab sosial memberikan manfaat bisnis bagi organisasi.
Untuk perusahaan yang beroperasi pada basis multinasional, keterlibatan masyarakat dapat membantu dalam mendukung upaya memasuki pasar baru, menarik karyawan potensial, dan membangun atau memperkuat reputasi perusahaan, merek dan produknya. Tanggung jawab sosial bisnis dinilai penting, sebagai berikut:
1. Dari sudut pandang karyawan: tanggung jawab sosial bisnis penting bagi karyawan dengan bantuan pekerjaan perusahaan.
2. Dari sudut pandang Pelanggan: tanggung jawab sosial bisnis mengikuti etika berlatih dan membuat produk yang sesuai dengan kualitas yang diharapkan pelanggan dan masuk akal harga.
3. Dari sudut pandang investor: bisnis yang memahami nilai tanggung jawab sosial memberikan perlindungan kepada dana investor dengan bantuan pengembangan dan pertumbuhannya bisnis serta pengembalian yang diharapkan kepada investor dengan keuntungan yang diperolehnya.
Manfaat Etika Manajemen Strategi
Etika manajemen strategi memiliki manfaat bagi setiap organisasi dalam upaya untuk merumuskan, mengimplementasi, dan mengevaluasi keseluruhan aktivitas manajemen strategi untuk mencapai tujuan. Adapun manfaat sebuah perusahaan menerapkan etika manajemen strategi adalah:
1. Perusahaan akan memperoleh citra positif mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Kejujuran perusahaan akan memicu konsumen loyal dan bisa merekomendasikan produk dan layanan perusahaan kepada orang lain, sehingga berpeluang terjadi peningkatan penjualan.
2. Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki citra yang baik di mata karyawan.