Lihat ke Halaman Asli

Renungan dalam Menilai Manusia

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya dulu punya teman baik anak buah saya, kalo kemana-mana selalu saya traktir. Ada kesulitan pekerjaan saya bantu, pas saya lagi susah dia bukannya memberi bantuan eee.. malah abntu ngenyek. Dia bilang.." Gimana sekarang jadi tukang sapu dimana..?". Alhasil saya keliling Indonesia bahkan keliling dunia. Lu foto-foto saya tag ke dia tampaknya dia sangat terpukul dan tidak bisa menerima kenyataan, pertemanan dengan saya pun dihapus, padahal saya hanya ingin memberi pesan kepadanya bahwa orang itu tidak bekerja bukan berarti dia tidak mampu, melainkan mungkin dia ingin belajar tentang kehidupan. Orang yang menjadi Profesor tidak beli BMW bukan berarti gak sukses dan gak mampu beli BMW, mungkin ukuran suksesnya berbeda dengan anda semua. Mungkin ukuran suksesnya adalah ketika dia mendapat penghargaan Nobel perumpamaannya seperti itu. Ukuran sukses seseorang bukanlah dari penampilan fisik, tapi bagaimana orang tersebut mampu menikmati cara hidupnya dengan benar dan mampu menemukan kepuasan batin dengan apa yang ia perbuat dalam hidupnya. Mampu menjadi dirinya sendiri dan bukan menjadi orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline