Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa UNS Berhasil Menginovasikan Material Penghantar Obat Selektif

Diperbarui: 24 Oktober 2023   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Penulis

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai Kemenristekdikti tidak pernah gagal dalam menarik perhatian peserta. Bahkan program tahunan ini menjadi ajang para mahasiswa mencetak prestasi melalui hal inovatif dan solutif yang diajukan. Universitas Sebelas Maret (UNS) menjadi salah satu universitas yang memiliki jejak prestasi di ajang tersebut.

Dokumentasi Penulis

Riset Eksakta (RE) dalam skema PKM menjadi fokus para mahasiswa calon peneliti, terutama di bidang sains dan teknologi. Mengusung latar belakang pengobatan kanker yang masih dianggap kurang selektif terhadap sel kanker, Can-C Team dibawah bimbingan Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo S. Si., M. Si dan diketuai Widyan Muhammad Naufal (Kimia 2020) bersama anggota Citra Apriliana (Kimia 2020), Denis Octareta Amelia Putri (Kimia 2020), Qosrul Karimah (Kimia 2020), dan Wulida Rayhani (Kimia 2020) berhasil menginovasikan sistem penghantar obat kanker berupa L-CNC (Lignin-containing Cellulose Nanocrystal) berbasis limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang dapat dikonjugasikan dengan agen anti kanker sehingga mampu menargetkan sel kanker.


Dokumentasi Penulis

Can-C Team dengan tagline “Dari Kami untuk Hidup Bebas Kanker” memiliki fokus penelitian pada sistem penghantaran obat kanker, di mana obat yang dimaksud berupa metallodrug (obat berbasis logam) yang telah terbukti mampu menyerang sel kanker. Sejauh ini, pengobatan kanker melalui kemoterapi masih memiliki efek samping seperti kebotakan, mual, dan sembelit. Melalui penelitian yang dilakukan, Can-C Team berupaya untuk menekan efek samping tersebut agar pengobatan kanker dapat berjalan lebih efektif dan efisien.  Can-C Team mengembangkan material obat berupa L-CNC-Sn yang memiliki kemampuan sistem penghantaran non-klasik atau tanpa perlunya pelepasan obat agar sangat selektif untuk membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal.

Dokumentasi Penulis

Material obat L-CNC-Sn telah diuji dengan berbagai instrumen canggih untuk mengkonfirmasi keberhasilan pembuatannya, seperti menggunakan FTIR (Fourier-Transform Infrared Spectroscopy), XRD (X-Ray Diffraction), Potensial Zeta, PSA (Particle Size Analyzer), SEM-EDX (Scanning Electron Microscope - Energy Despersive X-ray), TEM (Transmission Electron Microscopy), bahkan pengujian sitotoksik langsung terhadap sel HeLa (sel kanker serviks). Pengujian secara in vitro terhadap sel kanker dilakukan guna menguji efektivitas material obat L-CNC-Sn melawan sel kanker dengan menawarkan lebih banyak konjugasi dengan organotin (IV).

Inovasi Can-C Team mampu menjadi salah satu dari sekian banyak dasar penelitian untuk pengembangan obat kanker sehingga menurunkan angka kematian kanker yang menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia. Tak hanya itu, inovasi ini sekaligus mampu meningkatkan nilai guna limbah TKKS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline