Covid19 atau dikenal oleh masyarakat dengan sebutan virus corona merupakan sesuatu yang terjadi yang diakibatkan oleh rangkaian peristiwa non alam berupa gagalnya modernisasi, gagalnya teknologi, serta suatu bentuk epidemi, dan wabah penyakit. Covid19 atau corona virus yang terjadi di Negara Indonesia memberikan dampak yang luar biasa terhadap ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi yang seharusnya memiliki peranan cukup penting dalam meningkatkan taraf hidup sumber daya manusia. Dalam siklus usaha hambatan atau masalah pasti selalu ada mulai dari tahap awal sampai penurunan usaha. hal ini disebabkan karena lingkungan ekonomi mikro maupun makro dan juga lingkungan usaha dari setiap usaha selalu berubah pada setiap waktu.
Merebaknya wabah virus corona menyebabkan pergerakan roda ekonomi di Indonesia makin hari makin melambat, bahkan bukan hanya lambat lagi, tetapi dari hari ke hari terus mengalami kemunduran pada tingkat laju pertumbuhan ekonomi. perekonomian masyarakat menjadi memburuk terutama bagi masyarakat yang berada pada kalangan menengah kebawah. Salah satu dampak besar yang terjadi karena pandemi covid19 yaitu pada keberlangsungan perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang terdapat di hampir seluruh wilayah Negara Indonesia, baik kota besar maupun pelosok desa termasuk Desa Depok, kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengalami permasalahan atau hambatan yang dikarenakan oleh adanya pandemi covid19. Salah satu UMKM yang terdampak oleh pandemi covid19 adalah toko kelontong atau toko sembako yang dimiliki oleh Mbak Rohmawati atau sering dipanggil dengan Mbak Roh. Toko Sembako yang terletak di Jalan Raya Depok-Tangkil, Desa Depok, Kecamatan Panggul ini berdiri sejak sekitar 7 tahun yang lalu, tepatnya pertengahan bulan pada Tahun 2014. Toko ini menyediakan pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat sekitar seperti ; bahan pokok untuk makanan (beras, minyak, gula, telur, tempe, tahu, dan sebagainya), perlengkapan mandi (sabun, detergen, pasta gigi, sikat gigi, shampo, dan sebagainya), perlengkapan berhias, makanan ringan, minuman, dan juga perlengkapan sekolah atau alat tulis menulis. Di toko sembako milik Mbak Roh juga menyediakan bahan bakar kendaraan bermotor (bensin, pertamax, pertalite).
Pada suatu kesempatan, saya melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan narasumber pemilik toko sembako yang bernama Mbak Roh. Dari hasil diskusi kecil dan wawancara tersebut saya mendapatkan banyak informasi menarik terkait hambatan atau permasalahan yang terjadi dalam lingkup bisnis atau usaha ditengah pandemi Covid19. UMKM toko kelontong atau toko sembako Mbak Roh terdampak dalam segi penjualan, yakni penurunan drastis terhadap penjualan kebutuhan pokok yang disediakan di toko tersebut dikarenakan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) maka pendapatan masyarakat sekitar atau para konsumen juga menurun, sehingga daya beli pada masyarakat sekitar atau para konsumen menjadi berkurang. Adanya pergeseran dan perubahan pola pembelian konsumen yang biasanya meskipun sudah ada penjualan online, namun konsumen tetap banyak yang membeli produk secara langsung ke toko. Namun sekarang ini, karena ada pembatasan dan peraturan pemerintah terkait kegiatan masyarakat yang diharuskan untuk berada di dalam rumah apabila tidak berkepentingan, maka otomatis konsumen tidak memungkinkan untuk berlama-lama di luar rumah.
Di samping itu, adapun beberapa kendala yang dialami oleh narasumber semenjak adanya pandemi covid19 terkait dengan bisnis atau usahanya yaitu ; 1) Sulitnya untuk berbelanja stok penjualan karena adanya penyekatan dalam perjalanan menuju ke tempat pemasok, 2) Penjualan tidak tercapai sesuai dengan target yang ditentukan, 3) Macetnya modal belanja karena banyak masyarakat sekitar atau para konsumen yang kas bon. Kendala dan hambatan-hambatan yang dialami oleh narasumber tersebut membuat kondisi keuangan yakni keuntungan dan kerugiannya yang tidak stabil. Untuk keuntungan dari penjualan kebutuhan pokok itu sangat minim atau sedikit, dikarenakan penjualan barang yang tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh seorang narasumber tersebut. Seperti yang disampaikan oleh narasumber kepada saya bahwa, "Untuk keuntungan yang saya dapatkan selama pandemi ini menjadi sedikit, karena penjualan barang tidak sesuai harapan. Tapi beruntungnya saya bisa meringankan beban orang lain karena saya bisa memberikan mereka jangka pembayaran untuk pelaku kasbon, sedangkan kerugian yang saya alami yaitu terhambatnya proses masuknya barang untuk penjualan."
Walaupun pandemi covid19 terus dirasakan, PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) terus dilakukan, sedangkan penghasilan terus mengalami penurunan. Tapi, narasumber tetap mempunyai inovasi agar barang dagangan atau kebutuhan pokok yang dijualnya di toko sembako tetap laku. Cara narasumber untuk menarik atau agar pelanggan tetap bisa membeli barang yang dijualnya adalah dengan tetap membuka toko meskipun dalam kondisi pandemi covid19 yang masih menyerang, karena setidaknya ada inisiatif dan upaya untuk tetap membuka toko dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Narasumber juga melakukan upaya agar UMKM yang dimilikinya tidak tumbang yaitu dengan cara berusaha meminjam modal demi berjalannya usaha atau bisnisnya. berinovasi berjualan dengan cara menawarkan barang dagangan atau penjualan kebutuhan pokoknya melalui via-WhatsApp dengan membuat promosi di instastory WhatsApp. Dari pemaparan terkait hambatan-hambatan dan permasalahan yang telah dijelaskan, narasumber atau Mbak Roh mempunyai harapan yang besar yakni seperti yang diungkapnya sebagai berikut "Harapannya semoga pandemi covid19 ini segera berakhir, dan penjualan saya bisa sesuai atau mencapai target. Selebihnya semoga pemerintah lebih selektif dalam memberikan bantuan penanaman modal untuk diberikan kepada pelaku UMKM yang benar-benar terdampak oleh pandemi covid19 ini."