Lihat ke Halaman Asli

Wulan Yulia Putri

Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2022: Rokok Si Pembuat Candu bagi Penikmatnya, Apakah Boleh?

Diperbarui: 13 Agustus 2022   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pematerian oleh Raden Arbian Wangsawidjaya, S.KM/dokpri

Di kehidupan saat ini siapa yang tidak mengenal rokok? Benda kecil yang memberikan candu kepada orang yang menghisapnya dan seringkali keberadaannya ada di lingkungan sekitar kita. Tahukah kamu? Negara Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak. Jumlah perokok di Indonesia cukup tinggi, angkanya mencapai 33,8% atau sekitar 65,7 juta orang. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2021 jumlah perokok di kelompok umur 13-15 tahun sebesar 1,44%, dan di kelompok umur 16-18 tahun sebanyak 3,69%. 

Dari data tersebut, kelompok kami tertarik mengadakan kegiatan edukasi berupa sosialisasi kepada siswa kelas 10 SMA Al Falah di Desa Sukaluyu, Pangalengan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada siswa mengenai bahayanya rokok bagi kesehatan. Dalam hal ini, kami bekerja sama dengan UPT Puskesmas Warnasari yaitu Raden Arbian Wangsawidjaya, S.KM.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2022 di SMA Al Falah, Desa Sukaluyu, Pangalengan. Kegiatan diawali dengan pembukaan pada pukul 09.00 WIB, dilanjut dengan pengisian lembaran pretest oleh siswa selama 5 menit, pretest ini diadakan dengan tujuan untuk melihat seberapa jauh pemahaman siswa mengenai bahaya rokok. 

Hasil pretest ini nantinya akan digunakan sebagai pembanding dengan hasil postest yang akan diberikan setelah pematerian. Setelah itu diberikan pematerian oleh Raden Arbian Wangsawidjaya, S.KM dengan topik bahasan "Edukasi Bahaya Penggunaan Rokok Bagi Kesehatan". Dari topik tersebut, pemateri menjelaskan mengenai definisi rokok, kandungan yang terdapat dalam rokok, dampak rokok bagi kesehatan, hingga ciri-ciri fisik perokok. 

Pada saat pematerian, terdapat ice breaking yang mana pemateri meminta 2 orang siswa yang merupakan perokok aktif untuk maju ke depan, kemudian pemateri meminta siswa tersebut untuk berjanji agar tidak merokok lagi, setelah siswa tersebut berani untuk berjanji mereka mendapatkan hadiah yang diberikan oleh pemateri. 

Hal tersebut dilakukan oleh pemateri agar menjadi motivasi kepada siswa lainnya agar berhenti merokok mengingat akan bahayanya penggunaan rokok bagi kesehatan. 

Selesai pematerian dilakukan, dilanjutkan dengan pengisian postest oleh siswa selama 5 menit yang kemudian ditutup dengan sesi pemberian sertifikat kepada Raden Arbian Wangsawidjaya, S.KM selaku pemateri dan sesi dokumentasi bersama siswa SMA Al Falah.

Sesi Ice Breaking/dokpri

Pemberian Sertifikat Kepada UPT Puskesmas Warnasari/dokpri

Pada keberjalanannya kegiatan ini dilakukan dengan harapan sebagai langkah awal bagi generasi muda agar lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya terutama bagi kesehatan dirinya agar terhindar dari penyakit khususnya yang disebabkan oleh rokok. Maka sudah seharusnya kita semua menyadari bahwasannya rokok yang kita nikmati belum tentu akan nikmat juga bagi kesehatan, sebab lebih banyak kerugian yang ditimbulkan daripada keuntungan yang didapat. Selain itu, hal ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk selalu mengingatkan dan mengupayakan perubahan yang baik bagi generasi penerus bangsa ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline