Lihat ke Halaman Asli

Maraknya Penipuan Online (Bisnis Online Shop)

Diperbarui: 12 Maret 2021   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kasus penipuan online sekarang menjadi salah satu kasus yang marak terjadi dan di perbincangkan. Sekarang penipu juga bermodal . mereka aktif menawarkan barang di medsos dan dengan semakin berkembangnya IPTEK maka masyarakat akan mudah untuk mengakses internet. Apalagi dengan keadaan negara yang sedang di landa pandemik Covid-19.

Cara menghindari penipuan bisnis

1. Penggunaan kata-kata yang berlebihan

Sulit rasanya menemukan bisnis internet yang dikerjakan dengan santai namun bisa menghasilkan banyak uang. Janji itulah yang sering membuat banyak orang terperosok dalam perangkap para penipu di dunia maya. Bisnis online abal-abal biasanya menggunakan kata-kata yang sangat atraktif, penuh rayuan, hiperbola serta deskripsi yang termuat dalam situsnya cenderung berupaya meyakinkan pembaca dengan uraian yang seolah-olah masuk akal.

2. Informasi kontak yang tidak terperinci
Bisnis online yang menipu umumnya memakai nomer handphone (nomer pribadi) sebagai jalur komunikasinya. Sedangkan bisnis internet profesional biasanya memakai layanan nomer telepon tetap (fixed line) dan bahkan memiliki nomer fax mile yang aktif.

3. Detail perusahaan yang meragukan

Bisnis online yang dapat dipercaya adalah produk bisnis yang dikeluarkan dan dikelola oleh sebuah perusahaan yang telah terdaftar di lembaga pemerintahan yang sah. Pastikan anda mengecek kebenaran perusahaan tersebut, misalnya dengan cross check ke situs-situs pemerintah.

4. Mengaku bekerjasama dengan perusahaan terkenal

Untuk lebih meyakinkan para pengunjung, situs bisnis online palsu sering mencatut nama-nama perusahaan ternama. Bahkan mereka berani memasang logo, produk, dan foto pimpinan perusahaan tersebut yang didapat dengan mudah dari internet. Untuk memastikan benar tidaknya keterkaitan situs tersebut dengan perusahaan yang dicatut namanya, anda bisa cek ke website perusahaan ternama tersebut.

5. Terlalu banyak memperlihatkan screenshot penghasilan

Selain dengan deskripsi bisnis yang diuraikan secara berlebihan, para penipu dunia maya sering menampilkan screenshot (potongan gambar) tentang detail penghasilan yang telah berhasil di kumpulkan, umumnya screenshot berupa fotocopy rekening bank.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline